Senin, 05 Mei 2014

Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi



 
BAB I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai sumber yang terbatas dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Dapat dikatakan ilmu ekonomi ini adalah ilmu untuk memilih antara penggunaan sumber yang terbatas itu atau memenuhi kebutuhan sendiri yang tidak terbatas untuk mencapai kemakmuran. Dengan demikian, manusia harus menggunakan sumber dengan memiliki etika dalam pengambilan sumber ini.
Hal tersebut memicu bahwa dalam pengelolaan sumber daya harus memperhatikan apakah sumber daya tersebut dapat digunakan kembali atau langsung habis. Kemudian pengaruh dari penggunaan sumber daya ini menuntut agar tidak memberikan efek yang negatif terhadap masyarakat. Ekonomi sumber daya alam memberikan petunjuk bagaimana dalam penggunaan sumber daya tidak harus mencemarkan lingkungan bahkan sumber tersebut dikeruk sehingga sumber daya yang dimiliki menipis bahkan habis. Kemudian bagaimana untuk ke depan, bila kita tidak memiliki alternative dalam memenuhi kebutuhan dengan sumber daya yang sudah menipis.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memberikan judul makalah ini “Peranan Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan Ekonomi”.

B.     Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
  1. Apa yang dimaksud dengan ekonomika dan sumber daya alam ?
  2. Apa yang dimaksud dengan lingkungan dan ekonomika lingkungan ?
  3. Bagaimana penggunaan sumber daya alam tersebut ?
  4. Apa yang dimaksud dengan factor produksi ?
  5. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam dan barang sumber daya ?
  6. Bagaimana hubungan antara sumber daya alam dengan pertumbuhan ekonomi ?
  7. Apa saja isu yang terkait dengan sumber daya alam ?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui ekonomika dan sumber daya alam ;
  2. Untuk mengetahui  lingkungan dan ekonomika lingkungan ;
  3. Untuk mengetahui metode penggunaan sumber daya alam tersebut ;
  4. Untuk mengetahui faktor produksi ;
  5. Untuk mengetahui sumber daya alam dan barang sumber daya ;
  6. Untuk mengetahui hubungan antara sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi ;
  7. Untuk mengetahui isu yang terkait dengan sumber daya alam ;

BAB II
Pembahasan

A.    Ekonomika dan Sumber Daya Alam
Pada umumnya ilmu ekonomi (ekonomika) diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun sebagai masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan dari berbagai alat pemuas kebutuhan atau sumber daya alam yang terbatas adanya. Oleh karena itu, manusia atau masyarakat harus melakukan pilihan dalam menggunakan alat pemuas kebutuhan atau sumber daya itu dan juga memilih di antara kebutuhan yang harus dipenuhi.
Alat pemuas kebutuhan ini yang dapat pula disebut sebagai sumber daya, dapat berupa barang konsumsi maupun barang produksi. Yang dapat dimaksud sumber daya dalam proses produksi tidak hanya meliputi tanah, mineral, dan bahan bakar, tetapi juga tenaga kerja, capital maupun valuta asing. Pada dasarnya prinsip-prinsip dalam ekonomika sumber daya alam tidaklah terlalu khusus dan masih akan menggunakan prinsip-prinsip analisis pada umumnya. Barang-barang sumber daya alam ini tidaklah bebas adanya sehingga untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan. Dengan kata lain barang-barang ini langka adanya dan memiliki penggunaan alternatif. Penggunaan alternatif itu dapat di antara penggunaan sekarang dan penggunaan yang akan dating; dengan kata lain dimensi pilihan itu meliputi pilihan saat ini dan saat mendatang.
Selanjutnya dalam melakukan pilihan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan itu selalu dipertimbangkan adanya pemuasan kebutuhan dengan tujuan untuk memaksimalkan kepuasan atau untuk memaksimalkan produksi, baik untuk perorangan atau masyarakat. Khusus dalam kaitannya dengan sumber daya alam, peranan ilmu ekonomi juga tidak banyak berbeda, karena tersedianya sumber daya alam itu juga relatif terbatas dibanding dengan kebutuhan akan sumber daya alam itu. Sekali lagi ilmu ekonomi merupakan ilmu tentang proses bagaimana seseorang atau masyarakat mengambil keputusan tentang bagaimana menggunakan sumber daya yang langka itu.
Dalam hubungannya dengan berbagai isu tersebut, maka ilmu ekonomi lebih tepat kalau diharapkan sebagai ilmu yang mampu menganalisis keadaan yang ada (positif) dan kemudian memberikan informasi tentang implikasi yang dapat timbul dari adanya berbagai alternatif kebijakan, atau keputusan mengenai penggunaan sumber daya alam dan selanjutnya dihubungkan dengan sumber daya alam yang semestinya (normatif).
Pada saat ini umumnya setiap keputusan pemerintah selalu memiliki sasaran ganda (multi objectives) dalam penggunaan sumber daya alam seperti demi pertumbuhan ekonomi, mempertahankan keindahan lingkungan, pemerataan distribusi pendapatan, kekayaan, maupun kekuasaan, serta keinginan untuk membebaskan diri terhadap ketergantungan pada kekuatan asing. Jadi jelasnya ilmu ekonomi sumber daya alam dapat diartikan sebagai ilmu yang memperhatikan baik rencana maupun penilaian terhadap alternatif kebijaksanaan sumber daya alam. Namun ilmu ekonomi tidak dapat bekerja sendirian secara sempurna sebab bobot dari masing-masing sasaran kebijaksanaan hanya diketahui oleh para politisi, di samping banyak informasi yang menyangkut aspek di luar ekonomi seperti kualitas lingkungan, pemerataan dan stabilitas social, memerlukan masukan dari disiplin ilmu lain seperti ilmu sosiologi, biologi, hokum, teknik, pertanian dan geologi[1].

B.     Lingkungan dan Ekonomika Lingkungan
Lingkungan sebagai kombinasi antara kondisi fisik dan kelembagaan. Kondisi fisik mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, udara, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Sedangkan bagian kelembagaan dari lingkungan adalah ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik itu.
Ekonomika lingkungan telah didefinisikan sebagai ilmu studi tentang dampak yang tidak diinginkan atau tidak diketahui dari adanya suatu pilihan tentang penggunaan sumber daya alam. Yang menjadi tantangan para ahli ekonomi adalah definisi tersebut menunjuk pada deretan pilihan yang harus diputuskan oleh pengambil keputusan.
Pilihan tersebut misalnya antara keperluan yang tidak ada habisnya untuk menyediakan kebutuhan pangan dan keperluan untuk memelihara, melestarikan, dan menciptakan suatu kualitas kehidupan tertentu. Namun sampai dengan terpenuhinya kebutuhan dasar seperti pangan, perumahan, pendidikan dan kesehatan, maka pertimbangan terhadap kondisi lingkungan yang baik sering masih terlupakan.
Kita memehami bahwa produksi limbah dan keperluan akan pengelolaan limbah dan lingkungan merupakan hasil langsung dari adanya produksi barang dan jasa. Selanjutnya produksi barang dan jasa serta limbah tersebut seperti telah disebutkan di depan berhubungan langsung dengan proses pertumbuhan ekonomi , yang apabila tidak disertai dengan pengelolaan limbah yang memadai akan timbullah keadaan yang mengakibatkan adanya pencemaran dan memburuknya lingkungan yang pada gilirannya mengganggu pertumbuhan ekonomi tersebut. Pengurasan sumber daya alam juga tidak hanya terjadi terhadap kuantitasnya tetapi dapat pula terhadap kualitasnya.

C.    Penggunaan Sumber Daya Alam
Kita telah mengetahui bahwa kita hidup di planet bumi yang tetap ukurannya, dengan tingkat penggunaan sumber daya alam yang relatif meningkat dan tingkat penyerapan limbah yang relative tetap. Penggunaan sumber daya alam untuk masa datang secara langsung dihubungkan dengan apa yang disebut dengan imbangan antara penduduk dan sumber daya alam. Apabila penduduk membutuhkan terlalu banyak sumber daya alam, maka muncullah kebutuhan untuk meningkatkan penggalian sumber daya alam ekstraktif dan meningkatkan permintaan akan sumber daya alam seperti lapangan terbuka, tempat rekreasi, dan udara yang bersih. Namun dampaknya adalah memburuknya kondisi fisik dari dunia ini dan sayangnya masyarakat sangat lamban dalam menemukan pemecahan masalah yang timbul itu. Beberapa hal yang menjadi alasan dari lambannya penyesuaian itu adalah bahwa :[2]
  1. Masyarakat lebih mengenal adanya pemilikan pribadi (privat) dan mekanisme pasar, sehingga pengertian bahwa lingkunan sebagai barang milik bersama dan dipelihara bersama masih sulit dimengerti.
  2. Kita tidak mengerahui secara pasti apa yang sesungguhnya diinginkan oleh masyarakat itu, demikian pula tentang teknologi untuk menghasilkan apa yang diinginkan tersebut tidak banyak kita ketahui.
  3. Karena adanya eksternalitas, maka biaya produksi barang dan jasa sering menjadi tidak jelas, di samping adanya kelambanan dalam mobilitas manusia.

D.    Fungsi Produksi
Kalau kita membicarakan soal pertumbuhan ekonomi, kita melibatkan diri dengan masalah peningkatan keluaran (output) yang terus menerus dalam jangka panjang. Peningkatan ini tergantung pada macam dan jumlah masukan (input) atau factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hubungan antara keluaran dan masukan ini disebut dengan fungsi produksi. Secara model matematis dapat dirumuskan :
Y = f (L,R, K, T, S)

Di mana :
Y   = Jumlah produksi nasional
L    = Jumlah tenaga kerja
K   = Kapital (modal)
R   = Jumlah sumber daya alam
T    = Teknologi
S    = Faktor sosial
Secara garis besar faktor produksi atau masukan yang dipakai untuk meningkatkan keluaran yang berupa produksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian dapat dikelompokan menjadi tenaga kerja, modal atau capital, tanah dan sumber daya alam lainnya, teknologi, dan faktor sosial seperti sistem pemerintahan, adat istiadat, agama dan sebagainya.
Pada umunya orang menerangkan bahwa kemunduran suatu perekonomian ataupun adanya kesempatan untuk berkembang bagi suatu masyarakat dapat dilihat dari tersedianya sumber daya alam yang ada di daerah itu. Tanpa adanya sumber alam yang minimum di Negara itu, maka akan tidak banyak harapan untuk adanya perkembangan ekonomi. Alam sekitarnya membatasi kemungkinan usaha manusia untuk hidup dan mencapai sesuatu. Tetapi jumlah dankualitas sumber daya riil yang dimiliki oleh suatu Negara atau daerah itu lebih merupakan hasil dari pada sebab perkembangan ekonomi. Jadi dengan demikian berhasilnya pembangunan ekonomi akan semakin banyak sumber daya alam yang dapat digali dan selanjutnya akan mendorong pembangunan lebih lanjut.

E.     Sumber Daya Alam dan Barang Sumber Daya
Kita perlu membedakan pengertian antara sumber daya alam (natural resources) dan barang sumber daya (resource commodity). Yang dimaksud dengan sumber daya alam ialah segala sesuatu yang berada di bawah atau di atas bumi termasuk tanah itu sendiri. Jadi yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah sesuatu yang masih terdapat di dalam maupun di luar bumi yang sifatnya masih potensial dan belum dilibatkan dalam proses produksi untuk meningkatkan tersedianya barang dan jasa dalam perekonomian.
Sedangkan yang dimaksud dengan barang sumber daya adalah sumber daya yang sudah diambil dari dalam atau atas bumi dan siap gunakan serta dikombinasikan dengan factor-faktor produksi lain sehingga dapat dihasilkan output baru berupa barang dan jasa bagi konsumen maupun produsen. Oleh karena itu, bila kita membicarakan mengenai fungsi produksi yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah barang sumber daya itu[3]. Jumlah dan kualitas barang sumber daya yang dipakai dalam proses produksi dapat menigkatkan produksi barang dan jasa bila dikombinasikan dengan factor produksi lain.

F.     Sumber Daya dan Pertumbuhan Ekonomi
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam tidak sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya barang sumber daya yang dipakai dalam proses produksi. Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi yang pada gilirannya akan mengurangi tersedianya sumber-sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan (stock) sumber daya alam. Jadi dengan semakin menggebunya pembangunan ekonomi di Negara yang sedang berkembang termasuk Negara kita Indonesia karena merasa tertinggal dari Negara lain dan ingin menghilangkan adanya kemiskinan di Negara tersebut, maka akan berarti semakin banyak barang sumber daya yang diambil dari dalam bumi dan semakin sedikitlah jumlah persediaan sumber daya alam tersebut.
Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang ada di bumi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik, akan tercipta pula pencemaran lingkungan yang semakin membahayakan manusia. Hal tersebut dapat dilihat dari gambar di bawah ini :
Berdasarkan gambar.1 di atas, dapat dijelaskan mengenai hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan barang sumber daya. Pertumbuhan ekonomi dinotasikan dengan Y, sedangkan barang sumber daya dinotasikan dengan R. Jadi untuk fungsi dalam hubungan keduanya adalah Y= f(R), di mana hubungan keduanya memiliki hubungan yang positif. Dalam hal ini bila barang sumber daya berada pada titik R0 kemudian tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai akibat penggunaan barang sumber daya ini berada pada titik Y0. Kemudian jika dalam penggunaan barang sumber daya meningkat menjadi R1 akan berpengaruh kepada tingkat pertumbuhan ekonomi itu akan semakin meningkat dan cepat dan naiknya itu berada pada titik Y1. Dengan demikian, peningkatn yang terjadi pada barang sumber daya akan berpengaruh dan memiliki hubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
 Oleh karena itu perlu diingat bahwa dengan adanya pembangunan yang sangat cepat, apabila kita tidak berhati-hati, pasti pembangunan itu akan dapat segera menguras sumber daya alam yang ada di Negara yang bersangkutan, dan pada gilirannya barang sumber daya yang diperlukan bagi pembangunan juga akan terbatas adanya, sehingga hal ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Uraian ini sudah membawa kita kepada pengertian pembangunan yang berwawasan lingkungan agar pembangunan suatu proyek tidak menimbulkan pencemaran. Terdapat dua pola penting dalam melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan yaitu pola pembangunan yang didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Dalam RUTR harus ditentukan kemampuan tanah, curah hujan dan letak tanah, agar bila pembangunan dilaksanakan tidak terjadi erosi. Sedangkan dengan AMDAL harus dilakukan studi kelayakan baik teknis, lingkungan, maupun social-ekonomis untuk menentukan ambang batas pencemaran bila didirikan suatu proyek. Jadi pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang memperlakukan sumber daya alam dengan melihat hasil positif maupun negatifnya. Produksi barang dan jasa merupakan hasil positifnya, sedangkan limbah dan sampah merupakan hasil negatifnya. Dengan demikian hasil yang negative itulah yang harus mendapat perhatian dalam pembangunan berwawasan lingkungan. 
Berdasarkan gambar.2 di atas, dapat dijelaskan mengenai hubungan antara pertumbuhan dengan sumber daya alam. Di mana tingkat pertumbuhan dinotasikan dengan Y, sedangkan sumber daya alam dinotasikan dengan N. Kemudian hubungan keduanya dapat dinotasikan dengan N = f(Y), hal tersebut berarti menandakan hubungan antara keduanya. Pada gambar di atas, tingkat pertumbuhan Negara dicapai pada titik Y0 kemudian tingkat sumber daya alam pada titik N0. Terjadinya peningkatan tingkat pertumbuhan pada suatu Negara mengakibatkan penurunan pada tingkat sumber daya alam suatu Negara. Di mana dapat dilihat pada titik Y1 tingkat pertumbuhan yang meningkat dan titik N1 yaitu tingkat sumber daya alam yang menurun akibat itu. Dengan demikian, hubungan antara keduanya dapat dikatakan memiliki hubungan yang negatif di mana saat pertumbuhan itu meningkat justru tingkat sumber daya alam menurun. Hal tersebut mungkin penggunaan sumber daya yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan penduduk di suatu Negara.
Sumber daya alam sebagai suatu persediaan (stock) ada pada setiap saat, dan persediaan ini meningkat dengan adanya penemuan baru, serta berkurang dengan adanya penggunaan atau pengambilan sumber daya alam itu. Di samping itu sumber daya alam juga akan berkurang apabila terjadi kerusakan alamiah, seperti using ataupun kehancuran lainnya. Pertumbuhan ekonomi sangat penting dalam arti peningkatan jumlah barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam suatu Negara guna memenuhi kebutuhan penduduk yang selalu meningkat jumlahnya.
Jangan sampai laju tambahan jumlah penduduk lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan produksi barang dan jasa. Apabila laju pertumbuhan jumlah penduduk lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan barang dan jasa, maka tingkat kesejahteraan atau tingkat hidup dapat dikatakan menurun dan hal ini tidak dikehendaki oleh Negara-negara berkembang.
Dengan demikian semakin meningkatnya jumlah penduduk, berarti semakin banyak diperlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan penduduk tersebut. Peningkatan jumlah barang dan jasa dengan sendirinya memerlukan lebih banyak barang sumber daya sebagai salah satu faktor produksi yang akan diolah bersama faktor-faktor produksi lain baik dalam industri pengolahan, pertanian, maupun jasa, yang sebagai produk sampingannya adalah pencemaran lingkungan. Jadi terdapat hubungan yang positif antara pembangunan ekonomi dan pencemaran lingkungan. Semakin giat dalam pembangunan ekonomi maka semakin tinggi pula derajat pencemaran lingkungan. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Berdasarkan gambar.3 di atas, dapat dijelaskan mengenai kaitannya mengenai pertumbuhan dan tingkat pencemaran. Tingkat pertumbuhan dinotasikan dengan Y, sedangkan tingkat pencemaran dinotasikan dengan P. Dijelaskan pada gambar di mana, tingkat pertumbuhan pada titik Y1 akan berdampak pada tingkat pencemaran pada titik P2. Kemudian pada saat pertumbuhan itu semakin naik atau cepat berdampak pada peningkatan pada tingkat pencemaran yang dibuat. Ditunjukkan pada titik Y2 di mana pertumbuhan yang meningkat dari Y1. Kemudian tingkat pencemaran ditunjukkan pada titik P1 yang meningkat dari titik P1. Dengan demikian hubungan keduanya dapat dihasilkan hubungan yang positif antara keduanya. Di mana pada saat peningkatan pada tingkat pertumbuhan ekonomi suatu Negara kemudian berpengaruh kepada tingkat pencemaran yang dibuat pun akan meningkat akibar produksi yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan penduduk. 
Jadi di satu pihak kegiatan produksi barang dan jasa menghasilkan sesuatu yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan hidup penduduk, tetapi di lain pihak karena adanya pencemaran lingkungan akan merupakan faktor yang menekan yang menekan kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu sebelum sebuah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup penduduk dilaksanakan, analisa dampak lingkungan (AMDAL) sangat diperlukan. 
Hubungan antara jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, barang sumber daya, barang sumber daya alam dan lingkungan dapat digambarkan pada gambar di bawah ini : 
Berdasarkan gambar.4 di atas, dapat dijelaskan semua hubungan antara jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, barang sumber daya alam dan lingkungan. Hubungan tersebut memperoleh siklus dalam suatu waktu ke waktu. Di mana bila tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat dan jumlah penduduk suatu Negara juga bertambah maka akan berpengaruh kepada peningkatan produksi akan barang dan jasa. Produksi barang dan jasa akan menghasilkan barang dan jasa yang menguntungkan bagi penduduk, tapi merugikan bagi lingkungan saat yang dihasilkan itu limbah dan sampah yang tidak dapat diresap oleh lingkungan, itu akan menimbulkan tingkat pencemaran. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dari setiap penduduk. Produksi yang dilakukan pasti akan berdampak pada pengerukkan sumber daya alam yang berlebihan. Dengan demikian pengerukkan sumber daya alam yang berlebihan akan berpengaruh kepada menipisnya sumber daya alam yang dimiliki suatu Negara. Karna sumber tersebut sudah dipakai dalam proses produksi. Hal tersebut menjadi suatu siklus dalam suatu perputaran barang dan jasa yang dihasilkan.
A.    Isu Tentang Sumber Daya Alam 
Berikut ini dapat dikemukakan beberapa isu pokok mengenai penggunaan sumber daya alam. Sebagai isu pertama dapat dikemukakan pertanyaan mengenai “berapa lama dan dalam keadaan bagaimana kehidupan manusia dapat berlangsung terus di bumi ini dengan persediaan tertentu dari sumber daya yang melekat di suatu tempat (insitu resources), yang dapat diperbaharui tetapi dapat rusak, serta terbatasnya system lingkungan hidup. 
Isu kedua mengenai lokasi persediaan yang diketahui. Misalnya persediaan minyak dunia banyak dan terus ditemukan, tetapi persediaan tadi semakin jauh dari para konsumen, terutama Negara-negara barat. Oleh karena itu mungkin karena tekanan politik dan kenaikan harga akan menyulitkan konsumen. 
Isu ketiga adalah adanya pengalaman sejarah mengenai pergeseran dari sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) ke sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (stock resources).  
Isu keempat berhubungan dengan kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam pada masa yang lampau di mana banyak tindakan yang tidak bijaksana, berpandangan dekat, eksploitasi yang terlalu rakus terhadap sumber daya alam. Isu kelima apakah kita telah benar-benar mengertiperanan dan pentingnya sumber daya alam dan lingkungan sebagai faktor-faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi di masa lampau.  
Isu keenam adalah bahwa kita semakin tergantung pada sumber daya alam yang semakin rendah kualitasnya. Terlebih lagi untuk mengolah sumber daya ini dibutuhkan lebih banyak energy dan biaya. Isu ketujuh adalah semakin memburuknya keadaan lingkungan. Isu kedelapan adalah tentang peranan yang diberikan kepada mekanisme pasar dalam menentukan bagaimana sumber daya alam itu dikelola sepanjang waktu.

BAB III
Penutup

A.    Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. ilmu ekonomi (ekonomika) diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun sebagai masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan dari berbagai alat pemuas kebutuhan atau sumber daya alam yang terbatas adanya.Yang dapat dimaksud sumber daya dalam proses produksi tidak hanya meliputi tanah, mineral, dan bahan bakar, tetapi juga tenaga kerja, capital maupun valuta asing.
  2. Lingkungan sebagai kombinasi antara kondisi fisik dan kelembagaan. Ekonomika lingkungan telah didefinisikan sebagai ilmu studi tentang dampak yang tidak diinginkan atau tidak diketahui dari adanya suatu pilihan tentang penggunaan sumber daya alam.
  3. Penggunaan sumber daya alam untuk masa datang secara langsung dihubungkan dengan apa yang disebut dengan imbangan antara penduduk dan sumber daya alam.
  4. Hubungan antara keluaran dan masukan ini disebut dengan fungsi produksi. Dapat dikelompokkan dalam beberapa faktor produksi yaitu tenaga kerja, sumber daya alam, modal, teknologi, dan faktor sosial berupa budaya, adat istiadat, agama dan sebagainya.
  5. Yang dimaksud dengan sumber daya alam ialah segala sesuatu yang berada di bawah atau di atas bumi termasuk tanah itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan barang sumber daya adalah sumber daya yang sudah diambil dari dalam atau atas bumi dan siap gunakan serta dikombinasikan dengan factor-faktor produksi lain sehingga dapat dihasilkan output baru berupa barang dan jasa bagi konsumen maupun produsen.
  6. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang ada di bumi.
  7. Dalam paparan di atas, terdapat 8 isu yang dibahas dalam sumber daya alam.

  1. Saran
  1. Pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan diharapkan dapat terlaksana agar semua makhluk hidup di dunia ini dapat menikmati sumber daya alam yang dikaruniakan oleh Allah SWT dengan tanpa merugikan lingkungan dan berkurangnya sumber daya tersebut.
  2. Sumber daya yang ada harus digunakan semaksimal mungkin untuk kemakmuran rakyat agar smua dapat merasakan. Kemudian ciptakan sumber daya alternatif agar bial keadaan sumber daya yang digunakan menipis dapat dialihkan sementara kepada sumber daya alternatif.
  3. Kebijakan pemerintah harus dapat menaungi semua elemen yang ada di dalamnya tidak hanya menguntungkan pada satu pihak, terlebih dalam penggunaan, pengelolaan, dan produksi barang dan jasa ini agar tidak merugikan lingkungan sehingga masyarakat juga yang akan kena dampak itu semua. Tingkat kesejahteraan yang menurun dapat terjadi bila hal tersebut terjadi.

Daftar Pustaka
Suparmoko, M. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. 1989. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

http://hmjiespuinjkt.blogspot.com/2012/12/peranan-sumber-daya-alam-dalam.html