BAB
I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai sumber
yang terbatas dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Dapat dikatakan ilmu
ekonomi ini adalah ilmu untuk memilih antara penggunaan sumber yang terbatas
itu atau memenuhi kebutuhan sendiri yang tidak terbatas untuk mencapai
kemakmuran. Dengan demikian, manusia harus menggunakan sumber dengan memiliki
etika dalam pengambilan sumber ini.
Hal tersebut memicu bahwa dalam pengelolaan sumber daya
harus memperhatikan apakah sumber daya tersebut dapat digunakan kembali atau
langsung habis. Kemudian pengaruh dari penggunaan sumber daya ini menuntut agar
tidak memberikan efek yang negatif terhadap masyarakat. Ekonomi sumber daya
alam memberikan petunjuk bagaimana dalam penggunaan sumber daya tidak harus
mencemarkan lingkungan bahkan sumber tersebut dikeruk sehingga sumber daya yang
dimiliki menipis bahkan habis. Kemudian bagaimana untuk ke depan, bila kita
tidak memiliki alternative dalam memenuhi kebutuhan dengan sumber daya yang
sudah menipis.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memberikan judul
makalah ini “Peranan Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan Ekonomi”.
B.
Perumusan Masalah
Adapun
perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
- Apa yang dimaksud dengan ekonomika dan sumber daya alam ?
- Apa yang dimaksud dengan lingkungan dan ekonomika lingkungan ?
- Bagaimana penggunaan sumber daya alam tersebut ?
- Apa yang dimaksud dengan factor produksi ?
- Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam dan barang sumber daya ?
- Bagaimana hubungan antara sumber daya alam dengan pertumbuhan ekonomi ?
- Apa saja isu yang terkait dengan sumber daya alam ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui ekonomika dan sumber daya alam ;
- Untuk mengetahui lingkungan dan ekonomika lingkungan ;
- Untuk mengetahui metode penggunaan sumber daya alam tersebut ;
- Untuk mengetahui faktor produksi ;
- Untuk mengetahui sumber daya alam dan barang sumber daya ;
- Untuk mengetahui hubungan antara sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi ;
- Untuk mengetahui isu yang terkait dengan sumber daya alam ;
BAB
II
Pembahasan
A.
Ekonomika dan Sumber Daya Alam
Pada umumnya ilmu ekonomi (ekonomika) diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang bagaimana tingkah laku manusia baik secara perorangan
maupun sebagai masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan dari berbagai alat pemuas
kebutuhan atau sumber daya alam yang terbatas adanya. Oleh karena itu, manusia
atau masyarakat harus melakukan pilihan dalam menggunakan alat pemuas kebutuhan
atau sumber daya itu dan juga memilih di antara kebutuhan yang harus dipenuhi.
Alat pemuas kebutuhan ini yang dapat pula disebut sebagai
sumber daya, dapat berupa barang konsumsi maupun barang produksi. Yang dapat
dimaksud sumber daya dalam proses produksi tidak hanya meliputi tanah, mineral,
dan bahan bakar, tetapi juga tenaga kerja, capital maupun valuta asing. Pada
dasarnya prinsip-prinsip dalam ekonomika sumber daya alam tidaklah terlalu
khusus dan masih akan menggunakan prinsip-prinsip analisis pada umumnya.
Barang-barang sumber daya alam ini tidaklah bebas adanya sehingga untuk
memperolehnya memerlukan pengorbanan. Dengan kata lain barang-barang ini langka
adanya dan memiliki penggunaan alternatif. Penggunaan alternatif itu dapat di
antara penggunaan sekarang dan penggunaan yang akan dating; dengan kata lain
dimensi pilihan itu meliputi pilihan saat ini dan saat mendatang.
Selanjutnya dalam melakukan pilihan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan itu selalu dipertimbangkan adanya pemuasan kebutuhan dengan
tujuan untuk memaksimalkan kepuasan atau untuk memaksimalkan produksi, baik
untuk perorangan atau masyarakat. Khusus dalam kaitannya dengan sumber daya
alam, peranan ilmu ekonomi juga tidak banyak berbeda, karena tersedianya sumber
daya alam itu juga relatif terbatas dibanding dengan kebutuhan akan sumber daya
alam itu. Sekali lagi ilmu ekonomi merupakan ilmu tentang proses bagaimana
seseorang atau masyarakat mengambil keputusan tentang bagaimana menggunakan
sumber daya yang langka itu.
Dalam hubungannya dengan berbagai isu tersebut, maka ilmu
ekonomi lebih tepat kalau diharapkan sebagai ilmu yang mampu menganalisis
keadaan yang ada (positif) dan kemudian memberikan informasi tentang implikasi
yang dapat timbul dari adanya berbagai alternatif kebijakan, atau keputusan
mengenai penggunaan sumber daya alam dan selanjutnya dihubungkan dengan sumber
daya alam yang semestinya (normatif).
Pada saat ini umumnya setiap keputusan pemerintah selalu
memiliki sasaran ganda (multi objectives) dalam penggunaan sumber daya alam
seperti demi pertumbuhan ekonomi, mempertahankan keindahan lingkungan,
pemerataan distribusi pendapatan, kekayaan, maupun kekuasaan, serta keinginan
untuk membebaskan diri terhadap ketergantungan pada kekuatan asing. Jadi
jelasnya ilmu ekonomi sumber daya alam dapat diartikan sebagai ilmu yang
memperhatikan baik rencana maupun penilaian terhadap alternatif kebijaksanaan
sumber daya alam. Namun ilmu ekonomi tidak dapat bekerja sendirian secara
sempurna sebab bobot dari masing-masing sasaran kebijaksanaan hanya diketahui
oleh para politisi, di samping banyak informasi yang menyangkut aspek di luar
ekonomi seperti kualitas lingkungan, pemerataan dan stabilitas social,
memerlukan masukan dari disiplin ilmu lain seperti ilmu sosiologi, biologi,
hokum, teknik, pertanian dan geologi[1].
B.
Lingkungan dan Ekonomika Lingkungan
Lingkungan sebagai kombinasi antara kondisi fisik dan
kelembagaan. Kondisi fisik mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah,
air, energi surya, udara, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan. Sedangkan bagian kelembagaan dari lingkungan
adalah ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik
itu.
Ekonomika lingkungan telah didefinisikan sebagai ilmu studi
tentang dampak yang tidak diinginkan atau tidak diketahui dari adanya suatu
pilihan tentang penggunaan sumber daya alam. Yang menjadi tantangan para ahli
ekonomi adalah definisi tersebut menunjuk pada deretan pilihan yang harus
diputuskan oleh pengambil keputusan.
Pilihan tersebut misalnya antara keperluan yang tidak ada
habisnya untuk menyediakan kebutuhan pangan dan keperluan untuk memelihara,
melestarikan, dan menciptakan suatu kualitas kehidupan tertentu. Namun sampai
dengan terpenuhinya kebutuhan dasar seperti pangan, perumahan, pendidikan dan
kesehatan, maka pertimbangan terhadap kondisi lingkungan yang baik sering masih
terlupakan.
Kita memehami bahwa produksi limbah dan keperluan akan
pengelolaan limbah dan lingkungan merupakan hasil langsung dari adanya produksi
barang dan jasa. Selanjutnya produksi barang dan jasa serta limbah tersebut
seperti telah disebutkan di depan berhubungan langsung dengan proses
pertumbuhan ekonomi , yang apabila tidak disertai dengan pengelolaan limbah
yang memadai akan timbullah keadaan yang mengakibatkan adanya pencemaran dan
memburuknya lingkungan yang pada gilirannya mengganggu pertumbuhan ekonomi
tersebut. Pengurasan sumber daya alam juga tidak hanya terjadi terhadap
kuantitasnya tetapi dapat pula terhadap kualitasnya.
C.
Penggunaan Sumber Daya Alam
Kita telah mengetahui bahwa kita hidup di planet bumi yang
tetap ukurannya, dengan tingkat penggunaan sumber daya alam yang relatif
meningkat dan tingkat penyerapan limbah yang relative tetap. Penggunaan sumber
daya alam untuk masa datang secara langsung dihubungkan dengan apa yang disebut
dengan imbangan antara penduduk dan sumber daya alam. Apabila penduduk
membutuhkan terlalu banyak sumber daya alam, maka muncullah kebutuhan untuk
meningkatkan penggalian sumber daya alam ekstraktif dan meningkatkan permintaan
akan sumber daya alam seperti lapangan terbuka, tempat rekreasi, dan udara yang
bersih. Namun dampaknya adalah memburuknya kondisi fisik dari dunia ini dan
sayangnya masyarakat sangat lamban dalam menemukan pemecahan masalah yang
timbul itu. Beberapa hal yang menjadi alasan dari lambannya penyesuaian itu
adalah bahwa :[2]
- Masyarakat lebih mengenal adanya pemilikan pribadi (privat) dan mekanisme pasar, sehingga pengertian bahwa lingkunan sebagai barang milik bersama dan dipelihara bersama masih sulit dimengerti.
- Kita tidak mengerahui secara pasti apa yang sesungguhnya diinginkan oleh masyarakat itu, demikian pula tentang teknologi untuk menghasilkan apa yang diinginkan tersebut tidak banyak kita ketahui.
- Karena adanya eksternalitas, maka biaya produksi barang dan jasa sering menjadi tidak jelas, di samping adanya kelambanan dalam mobilitas manusia.
D.
Fungsi Produksi
Kalau kita membicarakan soal pertumbuhan ekonomi, kita
melibatkan diri dengan masalah peningkatan keluaran (output) yang terus menerus
dalam jangka panjang. Peningkatan ini tergantung pada macam dan jumlah masukan
(input) atau factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hubungan
antara keluaran dan masukan ini disebut dengan fungsi produksi. Secara model
matematis dapat dirumuskan :
Y = f (L,R, K, T, S)
Di
mana :
Y
= Jumlah produksi nasional
L
= Jumlah tenaga kerja
K
= Kapital (modal)
R
= Jumlah sumber daya alam
T
= Teknologi
S
= Faktor sosial
Secara garis besar faktor produksi atau masukan yang dipakai
untuk meningkatkan keluaran yang berupa produksi barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dapat dikelompokan menjadi tenaga kerja, modal atau capital, tanah
dan sumber daya alam lainnya, teknologi, dan faktor sosial seperti sistem
pemerintahan, adat istiadat, agama dan sebagainya.
Pada umunya orang menerangkan bahwa kemunduran suatu
perekonomian ataupun adanya kesempatan untuk berkembang bagi suatu masyarakat
dapat dilihat dari tersedianya sumber daya alam yang ada di daerah itu. Tanpa
adanya sumber alam yang minimum di Negara itu, maka akan tidak banyak harapan
untuk adanya perkembangan ekonomi. Alam sekitarnya membatasi kemungkinan usaha
manusia untuk hidup dan mencapai sesuatu. Tetapi jumlah dankualitas sumber daya
riil yang dimiliki oleh suatu Negara atau daerah itu lebih merupakan hasil dari
pada sebab perkembangan ekonomi. Jadi dengan demikian berhasilnya pembangunan
ekonomi akan semakin banyak sumber daya alam yang dapat digali dan selanjutnya
akan mendorong pembangunan lebih lanjut.
E.
Sumber Daya Alam dan Barang Sumber Daya
Kita perlu membedakan pengertian antara sumber daya alam
(natural resources) dan barang sumber daya (resource commodity). Yang dimaksud
dengan sumber daya alam ialah segala sesuatu yang berada di bawah atau di atas
bumi termasuk tanah itu sendiri. Jadi yang dimaksud dengan sumber daya alam
adalah sesuatu yang masih terdapat di dalam maupun di luar bumi yang sifatnya
masih potensial dan belum dilibatkan dalam proses produksi untuk meningkatkan
tersedianya barang dan jasa dalam perekonomian.
Sedangkan yang dimaksud dengan barang sumber daya adalah
sumber daya yang sudah diambil dari dalam atau atas bumi dan siap gunakan serta
dikombinasikan dengan factor-faktor produksi lain sehingga dapat dihasilkan
output baru berupa barang dan jasa bagi konsumen maupun produsen. Oleh karena
itu, bila kita membicarakan mengenai fungsi produksi yang dimaksud dengan
sumber daya alam adalah barang sumber daya itu[3].
Jumlah dan kualitas barang sumber daya yang dipakai dalam proses produksi dapat
menigkatkan produksi barang dan jasa bila dikombinasikan dengan factor produksi
lain.
F.
Sumber Daya dan Pertumbuhan Ekonomi
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber
daya alam tidak sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya
barang sumber daya yang dipakai dalam proses produksi. Semakin cepat
pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang diperlukan
dalam proses produksi yang pada gilirannya akan mengurangi tersedianya
sumber-sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumber daya itu harus
diambil dari tempat persediaan (stock) sumber daya alam. Jadi dengan semakin
menggebunya pembangunan ekonomi di Negara yang sedang berkembang termasuk
Negara kita Indonesia karena merasa tertinggal dari Negara lain dan ingin
menghilangkan adanya kemiskinan di Negara tersebut, maka akan berarti semakin
banyak barang sumber daya yang diambil dari dalam bumi dan semakin sedikitlah
jumlah persediaan sumber daya alam tersebut.
Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan positif antara
jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi
sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya
sumber daya alam yang ada di bumi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi
yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik, akan tercipta pula
pencemaran lingkungan yang semakin membahayakan manusia. Hal tersebut dapat
dilihat dari gambar di bawah ini :
Berdasarkan gambar.1 di atas, dapat dijelaskan mengenai
hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan barang sumber daya. Pertumbuhan
ekonomi dinotasikan dengan Y, sedangkan barang sumber daya dinotasikan dengan
R. Jadi untuk fungsi dalam hubungan keduanya adalah Y= f(R), di mana hubungan
keduanya memiliki hubungan yang positif. Dalam hal ini bila barang sumber daya
berada pada titik R0 kemudian tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai akibat
penggunaan barang sumber daya ini berada pada titik Y0. Kemudian jika dalam
penggunaan barang sumber daya meningkat menjadi R1 akan berpengaruh kepada
tingkat pertumbuhan ekonomi itu akan semakin meningkat dan cepat dan naiknya
itu berada pada titik Y1. Dengan demikian, peningkatn yang terjadi pada barang
sumber daya akan berpengaruh dan memiliki hubungan positif terhadap pertumbuhan
ekonomi.
Oleh karena itu perlu diingat bahwa dengan adanya
pembangunan yang sangat cepat, apabila kita tidak berhati-hati, pasti
pembangunan itu akan dapat segera menguras sumber daya alam yang ada di Negara
yang bersangkutan, dan pada gilirannya barang sumber daya yang diperlukan bagi
pembangunan juga akan terbatas adanya, sehingga hal ini akan menghambat
pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Uraian ini sudah membawa kita kepada
pengertian pembangunan yang berwawasan lingkungan agar pembangunan suatu proyek
tidak menimbulkan pencemaran. Terdapat dua pola penting dalam melaksanakan
pembangunan yang berwawasan lingkungan yaitu pola pembangunan yang didasarkan
atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang didasarkan atas
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Dalam RUTR harus ditentukan kemampuan tanah, curah hujan dan
letak tanah, agar bila pembangunan dilaksanakan tidak terjadi erosi. Sedangkan
dengan AMDAL harus dilakukan studi kelayakan baik teknis, lingkungan, maupun
social-ekonomis untuk menentukan ambang batas pencemaran bila didirikan suatu proyek.
Jadi pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang
memperlakukan sumber daya alam dengan melihat hasil positif maupun negatifnya.
Produksi barang dan jasa merupakan hasil positifnya, sedangkan limbah dan
sampah merupakan hasil negatifnya. Dengan demikian hasil yang negative itulah
yang harus mendapat perhatian dalam pembangunan berwawasan lingkungan.
Berdasarkan gambar.2 di atas, dapat dijelaskan mengenai
hubungan antara pertumbuhan dengan sumber daya alam. Di mana tingkat pertumbuhan
dinotasikan dengan Y, sedangkan sumber daya alam dinotasikan dengan N. Kemudian
hubungan keduanya dapat dinotasikan dengan N = f(Y), hal tersebut berarti
menandakan hubungan antara keduanya. Pada gambar di atas, tingkat pertumbuhan
Negara dicapai pada titik Y0 kemudian tingkat sumber daya alam pada titik N0.
Terjadinya peningkatan tingkat pertumbuhan pada suatu Negara mengakibatkan
penurunan pada tingkat sumber daya alam suatu Negara. Di mana dapat dilihat
pada titik Y1 tingkat pertumbuhan yang meningkat dan titik N1 yaitu tingkat
sumber daya alam yang menurun akibat itu. Dengan demikian, hubungan antara
keduanya dapat dikatakan memiliki hubungan yang negatif di mana saat
pertumbuhan itu meningkat justru tingkat sumber daya alam menurun. Hal tersebut
mungkin penggunaan sumber daya yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk di suatu Negara.
Sumber daya alam sebagai suatu persediaan (stock) ada pada
setiap saat, dan persediaan ini meningkat dengan adanya penemuan baru, serta
berkurang dengan adanya penggunaan atau pengambilan sumber daya alam itu. Di
samping itu sumber daya alam juga akan berkurang apabila terjadi kerusakan
alamiah, seperti using ataupun kehancuran lainnya. Pertumbuhan ekonomi sangat
penting dalam arti peningkatan jumlah barang dan jasa yang dapat dihasilkan
dalam suatu Negara guna memenuhi kebutuhan penduduk yang selalu meningkat
jumlahnya.
Jangan sampai laju tambahan jumlah penduduk lebih tinggi
dari pada laju pertumbuhan produksi barang dan jasa. Apabila laju pertumbuhan
jumlah penduduk lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan barang dan jasa, maka
tingkat kesejahteraan atau tingkat hidup dapat dikatakan menurun dan hal ini
tidak dikehendaki oleh Negara-negara berkembang.
Dengan demikian semakin meningkatnya jumlah penduduk,
berarti semakin banyak diperlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
penduduk tersebut. Peningkatan jumlah barang dan jasa dengan sendirinya
memerlukan lebih banyak barang sumber daya sebagai salah satu faktor produksi
yang akan diolah bersama faktor-faktor produksi lain baik dalam industri
pengolahan, pertanian, maupun jasa, yang sebagai produk sampingannya adalah
pencemaran lingkungan. Jadi terdapat hubungan yang positif antara pembangunan
ekonomi dan pencemaran lingkungan. Semakin giat dalam pembangunan ekonomi maka
semakin tinggi pula derajat pencemaran lingkungan. Hal tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
Berdasarkan gambar.3 di atas, dapat dijelaskan mengenai
kaitannya mengenai pertumbuhan dan tingkat pencemaran. Tingkat pertumbuhan
dinotasikan dengan Y, sedangkan tingkat pencemaran dinotasikan dengan P.
Dijelaskan pada gambar di mana, tingkat pertumbuhan pada titik Y1 akan
berdampak pada tingkat pencemaran pada titik P2. Kemudian pada saat pertumbuhan
itu semakin naik atau cepat berdampak pada peningkatan pada tingkat pencemaran
yang dibuat. Ditunjukkan pada titik Y2 di mana pertumbuhan yang meningkat dari
Y1. Kemudian tingkat pencemaran ditunjukkan pada titik P1 yang meningkat dari
titik P1. Dengan demikian hubungan keduanya dapat dihasilkan hubungan yang
positif antara keduanya. Di mana pada saat peningkatan pada tingkat pertumbuhan
ekonomi suatu Negara kemudian berpengaruh kepada tingkat pencemaran yang dibuat
pun akan meningkat akibar produksi yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan
penduduk.
Jadi di satu pihak kegiatan produksi barang dan jasa
menghasilkan sesuatu yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
penduduk, tetapi di lain pihak karena adanya pencemaran lingkungan akan
merupakan faktor yang menekan yang menekan kesejahteraan penduduk. Oleh karena
itu sebelum sebuah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup penduduk dilaksanakan, analisa dampak lingkungan (AMDAL) sangat
diperlukan.
Hubungan antara jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, barang
sumber daya, barang sumber daya alam dan lingkungan dapat digambarkan pada
gambar di bawah ini :
Berdasarkan gambar.4 di atas, dapat dijelaskan semua
hubungan antara jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, barang sumber daya alam
dan lingkungan. Hubungan tersebut memperoleh siklus dalam suatu waktu ke waktu.
Di mana bila tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat dan jumlah penduduk suatu
Negara juga bertambah maka akan berpengaruh kepada peningkatan produksi akan
barang dan jasa. Produksi barang dan jasa akan menghasilkan barang dan jasa
yang menguntungkan bagi penduduk, tapi merugikan bagi lingkungan saat yang
dihasilkan itu limbah dan sampah yang tidak dapat diresap oleh lingkungan, itu
akan menimbulkan tingkat pencemaran. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dari setiap penduduk. Produksi yang dilakukan pasti akan berdampak
pada pengerukkan sumber daya alam yang berlebihan. Dengan demikian pengerukkan
sumber daya alam yang berlebihan akan berpengaruh kepada menipisnya sumber daya
alam yang dimiliki suatu Negara. Karna sumber tersebut sudah dipakai dalam
proses produksi. Hal tersebut menjadi suatu siklus dalam suatu perputaran
barang dan jasa yang dihasilkan.
A.
Isu Tentang Sumber Daya Alam
Berikut ini dapat dikemukakan beberapa isu pokok mengenai
penggunaan sumber daya alam. Sebagai isu pertama dapat dikemukakan pertanyaan
mengenai “berapa lama dan dalam keadaan bagaimana kehidupan manusia dapat
berlangsung terus di bumi ini dengan persediaan tertentu dari sumber daya yang
melekat di suatu tempat (insitu resources), yang dapat diperbaharui tetapi
dapat rusak, serta terbatasnya system lingkungan hidup.
Isu kedua mengenai lokasi persediaan yang diketahui.
Misalnya persediaan minyak dunia banyak dan terus ditemukan, tetapi persediaan
tadi semakin jauh dari para konsumen, terutama Negara-negara barat. Oleh karena
itu mungkin karena tekanan politik dan kenaikan harga akan menyulitkan
konsumen.
Isu ketiga adalah adanya pengalaman sejarah mengenai
pergeseran dari sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) ke
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (stock resources).
Isu keempat berhubungan dengan kebijaksanaan penggunaan
sumber daya alam pada masa yang lampau di mana banyak tindakan yang tidak
bijaksana, berpandangan dekat, eksploitasi yang terlalu rakus terhadap sumber
daya alam. Isu kelima apakah kita telah benar-benar mengertiperanan dan
pentingnya sumber daya alam dan lingkungan sebagai faktor-faktor penting bagi
pertumbuhan ekonomi di masa lampau.
Isu keenam adalah bahwa kita semakin tergantung pada sumber
daya alam yang semakin rendah kualitasnya. Terlebih lagi untuk mengolah sumber
daya ini dibutuhkan lebih banyak energy dan biaya. Isu ketujuh adalah semakin
memburuknya keadaan lingkungan. Isu kedelapan adalah tentang peranan yang
diberikan kepada mekanisme pasar dalam menentukan bagaimana sumber daya alam
itu dikelola sepanjang waktu.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
penjelasan di atas, kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
- ilmu ekonomi (ekonomika) diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun sebagai masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan dari berbagai alat pemuas kebutuhan atau sumber daya alam yang terbatas adanya.Yang dapat dimaksud sumber daya dalam proses produksi tidak hanya meliputi tanah, mineral, dan bahan bakar, tetapi juga tenaga kerja, capital maupun valuta asing.
- Lingkungan sebagai kombinasi antara kondisi fisik dan kelembagaan. Ekonomika lingkungan telah didefinisikan sebagai ilmu studi tentang dampak yang tidak diinginkan atau tidak diketahui dari adanya suatu pilihan tentang penggunaan sumber daya alam.
- Penggunaan sumber daya alam untuk masa datang secara langsung dihubungkan dengan apa yang disebut dengan imbangan antara penduduk dan sumber daya alam.
- Hubungan antara keluaran dan masukan ini disebut dengan fungsi produksi. Dapat dikelompokkan dalam beberapa faktor produksi yaitu tenaga kerja, sumber daya alam, modal, teknologi, dan faktor sosial berupa budaya, adat istiadat, agama dan sebagainya.
- Yang dimaksud dengan sumber daya alam ialah segala sesuatu yang berada di bawah atau di atas bumi termasuk tanah itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan barang sumber daya adalah sumber daya yang sudah diambil dari dalam atau atas bumi dan siap gunakan serta dikombinasikan dengan factor-faktor produksi lain sehingga dapat dihasilkan output baru berupa barang dan jasa bagi konsumen maupun produsen.
- Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang ada di bumi.
- Dalam paparan di atas, terdapat 8 isu yang dibahas dalam sumber daya alam.
- Saran
- Pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan diharapkan dapat terlaksana agar semua makhluk hidup di dunia ini dapat menikmati sumber daya alam yang dikaruniakan oleh Allah SWT dengan tanpa merugikan lingkungan dan berkurangnya sumber daya tersebut.
- Sumber daya yang ada harus digunakan semaksimal mungkin untuk kemakmuran rakyat agar smua dapat merasakan. Kemudian ciptakan sumber daya alternatif agar bial keadaan sumber daya yang digunakan menipis dapat dialihkan sementara kepada sumber daya alternatif.
- Kebijakan pemerintah harus dapat menaungi semua elemen yang ada di dalamnya tidak hanya menguntungkan pada satu pihak, terlebih dalam penggunaan, pengelolaan, dan produksi barang dan jasa ini agar tidak merugikan lingkungan sehingga masyarakat juga yang akan kena dampak itu semua. Tingkat kesejahteraan yang menurun dapat terjadi bila hal tersebut terjadi.
Daftar Pustaka
Suparmoko, M. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
1989. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
http://hmjiespuinjkt.blogspot.com/2012/12/peranan-sumber-daya-alam-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar