HAMBATAN PEMBANGUNAN :
FAKTOR DALAM NEGERI
Berikut lima aspek dari teori
yang menjelaskan tentang bentuk-bentuk hambatan tersebut: teori-teori tersebut
adalah:
1. Analisis
mengenai perkembangn penduduk terhadap beberapa aspek dalam pembangunan ekonomi.
2. Efek
dualisme sosial dan teknologi terhadap mekanisme pasar dan penggunaan tenaga
kerja.
3. Lingkaran
perangkap kemiskinan ( the vicious circle
of poverty) sebagai faktor yang mengekalkan keterbelakangan.
4. Struktur
ekspor yang berupa bahan mentah dan efeknya kepada kemungkinan mewujudkan
pembangunan.
5. Proses
sebab-akibat kumulatif ( the circular
cumulatif causation) dan efeknya kepada daerah yang lebih miskin.
Tiga analisis yang pertama merupakan
analisis atas masalah-masalah yang ditimbulkan oleh faktor-faktor di dalam
negeri. Dua teori lainnya menjelaskan masalah-masalah yang di akibatkan oleh
keadaan-keadaan di luar negeri.
SPERANGKAP
PENDUDUK: EFEK PERKEMBANGAN PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN
Efek positif perkembangan penduduk
Ahli-ahli
ekonomi pada umumnya sependapat bahwa perkembangan penduduk dapat menjadi
faktor pendorong dan penghambat pembangunan. Ia dipandang sebagai faktor
pendorong karena, pertama, perkembangan itu memungkinkan pertambahan
tenaga kerja dari masa ke masa. Selanjutnya, pertambahan penduduk dan pemberian
pendidikan kepada mereka sebelum menjadi tenaga kerja, memungkinkan sesuatu
masyarakat memperoleh bukan saja tenaga kerja yang ahli, akan tetapi juga
kelompok tenaga terampil,terdidik, dan entrepreneur
yang berpendidikan. Biasanya ketiga
kelompok tenaga kerja yang disebutkan belakangan ini lebih besar jumlahnya
apabila tingkat pembangunan bertambah tinggi.
Efek
negatif perkembangan penduduk
Akibat buruk
yang mungkin ditimbulkan oleh pakan tercipta perkembangan penduduk terhadap
pembangunan apabila produktivitas sektor produksi sangat rendah dan dalam
masyarakat terdapat banyak pengangguran. Dengan adanya kedua keadaan ini,
pertambahan penduduk tidak akan menaikkan produksi secara signifikan. Yang
lebih buruk lagi, masalah pengangguran akan menjadi bertambah serius. Disamping
itu produktivitas yang sangat rendah akan menyebabkan perkembangan produksi
pertanian yang sangat rendah pula. Hal ini menurunkan tingkat pendapatan
perkapita. Dan akhirnya dalam keadaan penduduk telah sangat berlebihan
jumlahnya, pertambahan penduduk menimbulkan implikasi yang kurang menguntungkan
terhadap tingkat tabungan, kemampuan mengekspor dan beberapa faktor lain yang
mempengaruhi laju pembangunan. Di negara berkembang perkembangan penduduk di
negara berkembang merupakan penghambat pembangunan ekonomi. Pengangguran yang
tinggi, yingkat pendapatan per kapita yang rendah, jaringan pengangkutan yang
masih belum sempurna, kekurangan tenaga terdidik dan entrepreneur, dan
terbatasnya dana untuk penanaman modal merupakan beberapa ciri penting negara
berkembang yang menyebabkan pertambahan penduduk lebih merupakan penghambat
pertumbuhan ekonomi.
Teori
Nelson: Pembangunan dan Perangkap Penduduk
Analisis
pengaruh langsung petambahan penduduk kepada perkembangan tingkat kesejahtraan
di lakukan oleh Nelson dan Leibenstein.Menurun pendapat Nelson , lajunya
pertambahan penduduk tidak selalu sama pada berbagai tingkat pendapatan. Pada
tingkat pendapatan perkapita yang sangat rendah tingkat kematian lebih besar
dari pada tingkat kelahiran, maka pertambahan penduduk adalah negatif. Pada
pendapatan perkapita yang lebih tinggi tingkat kematian akan menurun, akan
tetapi tingkat kelahiran tidak berubah. Maka dari itu makin tinggi tingkat
pendapatan perkapita makin kecil tingkat kemunduran penduduk.Tingkat penanaman
modal merupakan faktor yang menentukan lajunya tingkat pertambahan pendapatan
nasional. Teori Nelson tlah menyatakan pada pendapatan perkapita yang rendah
tabungan adalah negatif.
Efek
Tak Langsung Perkembangan penduduk terhadap Pembangunan
Berbaagai
analisis yang di kemukakanterutama menunjukan pengaruh pertambahan penduduk
yang pesat kepada:
-
Kemampuan masyarakat
untuk menabung.
-
Corak penanaman modal
yang akan di lakukan.
-
Pemerataan pendapatan.
-
Strategi pemilihan
teknologi yang akan di gunakan.
-
Keperluan untuk
mempercepat kenaiakn produksi bahan makanan.
-
Perkembangan
perdagangan luar negeri.
Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Tabungan
Salah satu kesimpulan yang dapat di tarik dari Nelson adalah bahwa suatu
masyarakat dapat melepaskan dirinya dari
the low level equilibrium traf dengan memperbesar tingkat penantaaman modalnya sehingga
menimbulkan pertambahan pendapatan nasional yang lebih besar dari tambahan
penduduk .untuk menaikkan penanaman modal haruslah tercipta kenaikan tabungan .
Pertambahan penduduk dan penanaman modal
Mengenai pegaruh pertambangan pendududk
yang sangat cepat terhadap corak penananman modal ahli-ahli ekonomi sepenuhnya sependapat bahwa keadaan tersebut
akan mengakibatkan bebrapa perubahan yang tidak menguntungkan struktur
penanaman modal yang dilaksanakan oleh negara berkembang .pertambahan penduduk
yang pesat mengakibatkan proporsi penduduk muda lebih besar. Keadaan ini
mengharskan emerinth melakukan oenanaman modal yang lbih besar untk pendidikan
. selanjutnya ia menimbulkan pula keharusan untuk mempercepat pengembangan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan guna memperbaiki tingkt kesehatan
masyarakat.
Pertambahan
penduduk dan pemerataan penduduk
Perkembangan penduduk yang tinggi selanjutnya menghambat negara
berkembang untuk mencapai salah satu
tujuan penting pembangunan ekonomi ,yaitu pemerataan pendapatan .pertambahan
penduduk yang tinggi akan menyebabkan jurang yang sudah ada diantara beberapa
goolongan masyrakat menjadi bertambaah
lebar .
1. Disatu
pihak pengangguran yang terlalu besar jumlahnya cenderung untuk mempertahankan
tingkat upah pekerja oada tingkat upah
yang sangat rendah.
2. Pertambahan
penduduk didaerah pertanian menimbulkan pengangguraan terselelubung yang lebih
serius dan keadaan ini akan menybabkan pendapatan rata-rata petani miskin
semakin rendah.
3. Kekurangan
kesempatan kerja di dea-desa memperderas arus urbanisasi ke kota-kota besar dan
hal ini menimbulkan pertumbuan kota yang terlalu cepat
Pertambahan
Penduduk dan Pemilihan Teknologi
Aspek lain yang
selalu di kemukakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai akibat negatif pertambahan
penduduk adalah pemilihan teknologi yang tepat guna untuk pembsangunan. Secara
umum dapat di katakan bahwa makin tinggi teknologi yang di gunakan makin besar
kemampuannya untuk memperbesar tingkat produksi dan mempercepat pembangunan
ekonomi. Dari sudut ini dapatlah di katakan bahwa sala satu langkah yang perlu
di laksanakan untuk membangun suatu perekonomian adalah dengan mengembangkan
pemakaian teknologi yang modern atau tepat guna. Teknologi yang di gunakan di
berbagai industri dan sektor dipilih sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan
kesempatan kerja yang cukup tanpa mengurangi lajunya tingkat pertumbuhan
ekonomi.
Pertambahan
Penduduk dan Kebutuhan Pangan
Berbagai kalangan , termasuk badan-badan internasional, telah membuat
prediksi tentang impikasi perkembangan penduduk terhadap pertumbuhan
peningkatan produksi bahan makanan. Prediksi tersebut memberikan gambaran yang
sangat menyedihkan. Hal ini misalnya di tujukan oleh salah satu hasil
penyelidikan yang di lakukan oleh Food and Agriculture Organization.
Menurut penyelidikan tersebut pada akhir abad ke-20 penduduk dunia akan menjadi
lebih besar dua kali lipat dari permulaan tahun 1960-an. Untuk memenuhi
keperluan bahan makanan penduduk yang bertambah besar ini, produksi harus
menjadi tiga kali lipat dari tahun 1960-an.
Perkembangan
Penduduk dan Neraca Pembayaran
Akhirnya, segolongan ahli ekonomi menunjukan pula akibat buruk
pembangunan penduduk terhadap kegiatan ekspor, inpor dan rencana pembayaran
negara berkembang. Hal yang terjadi menunjukan bahwa di satu pihak pertambahan
penduduk yang pesat dapat mengurangi jumlah ekspor, dan di lain pihak ia dapat
menambah jumlah impor. Perkembangan penduduk dapat menurunkan jumlah ekspor
karena,
1. Tanah
yang pada mulanya di gunakan untuk memproduksi bahan-bahan ekspor sekarang di
gunakan untuk menghasilkan bahan makanan.
2. Bahan
makanan yang pada mulanya di ekspor sekarang terpaksa di gunakan untuk mmenuhi
keperluan dalam negeri.
Efek
Dualisme Ekonomi Terhadap Mekanisme Pasar
Salah satu crri
penting daari negara berkembang adalah: perekonomiannya bersifat dualistis.
Maksudnya, dalam peerekonomian kegiatan ekonomi dapat di bedakan kepada dua
golongan: kegiatan ekonomi modern dan kegiatan ekonomi tradisional. Beberapa
pendapat telah di kemukakan tentang akibat yang kurang menguntungkan dariadanya
dualism terhadap kemungkinan untuk mengembangkan perekonomian, terutama yang
masih menjalankan kegiatan-kegiatan secara tradisional. Analisis-analisis
tersebut pada dasarnya mewujudkan bahwa cirri ekonomi yang bersifat dualism
tersebut, terutama dualism social dan dualism teknologi, menimbulkan keadaan
yangmenyebabkan mekanisme pasar tidak berfungsi secara semestinya.
Berbagaihambatan yang timbul dari adanya dualisme dalam perekonomian
yang baru berkembang bersumber dari pengaruh sector tradisional kepada
kehidupan masyarakat dan kegiatan perekonomian. Sebagian besar kegiatan ekonomi
negara berkembang yang relative miskin masih menggunakan teknik-teknik yang
sangat sederhana dan cara berfikir yang masi kuno.
Masyarakat
Tradisional dan Efeknya Kepada Pembangunan
Dalam suatu
maasyaarakat tradisionol pada umumnya terdapat sifat-sifat berikut:
1. Tarap
pendidikansebagian besar masyarakat masih rendah.
2. Cara
hiudup dan berfikir masih di pengaruhi oleh nilai-nilai agama, dan adaat
istiadat yang telah di praktekkan secara turun-temurun, dan pandangan hidup
fatalis yang menyerahkan diri kepada kekuasaan alam semesta dan Tuhan, dan
3. Hubungan
social di antara berbagai golongan masyarakat masih bersifat feudal. Berbagai
ciri ini sangat mempengaruhi prospek pembangunan ekonomi suatu negara.
Ketidak seimbangan pasar di timbulkan
oleh kekurangan pengetahuan masyarakat tentang keadaan pasar. Para pekerja
tidak mengetahui adanya kesempatan kerja yang lebih baik di sector atau di
daerah lain, para petani tidak mengetahui adany acara-cara berproduksi yang
lebih baik dan para pengusaha tidak tahu adanya kemungkinan untuk mengembangkan
pasar di dalam negeri maupun di luaar
negeri.
Efek
Dualisme Teknologi
Di samping
pengaruh dualism soaial yang menghambat pertumbuhan ekonomi di atas,
selanjutnya dinyatakan pula tentang dualism teknologi yang dapat menimbulkan
dua keadaaan yang mungkin mempengaruhi lajunya tingkat pembangunan ekonomi.
1. Di
dalam keadaan di mana dualism teknologi sebagai akibat demikiannya modal asing
atas sector modern, sebagian besar keuntungan yang diperolehkan di bawah ke
luar negeri.
2. Dan
yang lebih serius akibat dari yang pertama, dulisme teknologi akan:
a. Membatasi
kemampuan sector modern untuk meembuka kesempatan kerja.
b. Membatasi
kemampuan sector pertanian untuk berkembang dan
c. Memperburuk
masalah pengangguran.
Efek lingkaran perangkap kemiskinan terhadap
pembangunan ekonomi
Yang dimaksud
dengan lingkaran perangkap kemiskinan,
adalah serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa
sehingga menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan
tetap mengalami kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi.
Teori ini terutama dikaitkan kepada nama Nurkse, seorang ahli ekonomi yang
merintis penelaahan mengenai masalah pembentukan modal di negara berkembang.
Nurkse mengemukakan teorinya tersebut sebagai suatu landasan untuk menjelaskan
tentang perlunya dilaksanakan strategi pembangunan seimbang di negara
berkembang. Disatu pihak pembentukan modal ditentukan oleh tingkat tabungan,
dan di lain pihak perangsang untuk menanam modal. Di negara berkembang kedua
faktor itu tidak memungkinkan dilaksanakannya tingkat pembentukan modal yang tinggi.
Jadi menurut pandangan Nurkse, terdapat dua jenis lingkaran perangkap
kemiskinan yang menghalangi negara berkembang mencapai tingkat pembangunan yang
pesat: dari segi penawaran modal dan dari
segi permintaan modal.
Tiga
bentuk perangkap kemiskinan
Dari segi penawaran modal
lingkaran perangkap kemiskinan dapat dinyatakan secara berikut. Tingkat
pendapatan masyarakat yang rendah, yang di akibatkan oleh tingkat produktivitas
yang rendah, menyebabkan kemampuan masyarakat untuk menabung juga rendah. Ini
akan menyebabkan tingkat pembentukan modal yang rendah. Keadaan yang terakhir
ini selanjutnya akan menyebabkan suatu
negara kekurangan barang modal dan dengan demikian tingkat produktivitas akan
tetap rendah dari segi permintaan modal, corak lingkaran perangkap kemiskinan
mempunyai bentuk yang agak berbeda.
Hubungan
antara ketiga perangkap kemiskinan
Analisis mengenai penghambat pembangunan yang baru di uraikan, maka pada
hakikatnya teori lingakaran perangkap kemiskinan berpendapat bahwa: (i) adanya
ketidakmampuan mengerahkan tabungan yang cukup; (ii) kurangnya rangsangan
melakukan penanaman modal: dan (iii) rendahnya taraf pendidikan, pengetahuan
dan kemahiran masyarakat, merupakan tiga
faktor utama yang menghambat terciptanya pembentukan modal dan perkembangan
ekonomi.
Kritik
terhadap teori
perangkap kemiskinan
Pandangan yang mengemukakan tentang faktor-faktor yang menhambat
pembangunan dalam bentuk lingkaran perangkap kemiskinantelah di kritik oleh
Bauer. Ia sama sekali tidak dapat menerima pandangan-pandangan yang di nyatakan
dalam bentuk teori tersebut. Intinya kritik Bauer mengatakan adalah tidak benar
bahwa negara berkembangan terjeratdalam suatu lingkaran perangkap kemiskinan
stagnasi. Menurut Bauer pandangan seperti itu mengandung beberapa masalah,
yaitu variable-variabel yang di nyatakan atau tersirat yang di pandang sebagai
penghambat pembangunan. Oleh Baur ia tetap yakin akan pendapat ahli-ahli
ekonomi klasik yang menyatakan bahwa hubungan ekonomi internasional sangat
menguntungkan negara-negara yang relative miskin.
HAMBATAN PEMBANGUNAN
FAKTOR DALAM NEGERI
Berikut
lima aspek dari teori yang menjelaskan tentang bentuk-bentuk hambatan
tersebut: teori-teori tersebut adalah:
6.
Analisis
mengenai perkembangn penduduk terhadap beberapa aspek dalam pembangunan
ekonomi.
7.
Efek
dualisme sosial dan teknologi terhadap mekanisme pasar dan penggunaan tenaga
kerja.
8.
Lingkaran
perangkap kemiskinan ( the vicious circle
of poverty) sebagai faktor yang mengekalkan keterbelakangan.
9.
Struktur
ekspor yang berupa bahan mentah dan efeknya kepada kemungkinan mewujudkan
pembangunan.
10.
Proses
sebab-akibat kumulatif ( the circular
cumulatif causation) dan efeknya kepada daerah yang lebih miskin.
Tiga
analisis yang pertama merupakan analisis atas masalah-masalah yang ditimbulkan
oleh faktor-faktor di dalam negeri. Dua teori lainnya menjelaskan
masalah-masalah yang di akibatkan oleh keadaan-keadaan di luar negeri.
v SPERANGKAP
PENDUDUK: EFEK PERKEMBANGAN PENDUDUK TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN
Efek positif perkembangan penduduk
Ahli-ahli ekonomi pada umumnya sependapat
bahwa perkembangan penduduk dapat menjadi faktor pendorong dan penghambat
pembangunan. Ia dipandang sebagai faktor pendorong karena, pertama, perkembangan itu
memungkinkan pertambahan tenaga kerja dari masa ke masa. Selanjutnya,
pertambahan penduduk dan pemberian pendidikan kepada mereka sebelum menjadi
tenaga kerja, memungkinkan sesuatu masyarakat memperoleh bukan saja tenaga
kerja yang ahli, akan tetapi juga kelompok tenaga terampil,terdidik, dan entrepreneur yang berpendidikan. Biasanya ketiga kelompok
tenaga kerja yang disebutkan belakangan ini lebih besar jumlahnya apabila
tingkat pembangunan bertambah tinggi.
Efek negatif perkembangan penduduk
Akibat buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
pakan tercipta perkembangan penduduk terhadap pembangunan apabila produktivitas
sektor produksi sangat rendah dan dalam masyarakat terdapat banyak
pengangguran. Dengan adanya kedua keadaan ini, pertambahan penduduk tidak akan
menaikkan produksi secara signifikan. Yang lebih buruk lagi, masalah
pengangguran akan menjadi bertambah serius. Disamping itu produktivitas yang
sangat rendah akan menyebabkan perkembangan produksi pertanian yang sangat
rendah pula. Hal ini menurunkan tingkat pendapatan perkapita. Dan akhirnya
dalam keadaan penduduk telah sangat berlebihan jumlahnya, pertambahan penduduk
menimbulkan implikasi yang kurang menguntungkan terhadap tingkat tabungan,
kemampuan mengekspor dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi laju
pembangunan. Di negara berkembang perkembangan penduduk di negara berkembang
merupakan penghambat pembangunan ekonomi. Pengangguran yang tinggi, yingkat
pendapatan per kapita yang rendah, jaringan pengangkutan yang masih belum
sempurna, kekurangan tenaga terdidik dan entrepreneur, dan terbatasnya dana
untuk penanaman modal merupakan beberapa ciri penting negara berkembang yang
menyebabkan pertambahan penduduk lebih merupakan penghambat pertumbuhan
ekonomi.
Teori Nelson Pembangunan dan Perangkap
Penduduk
Analisis pengaruh langsung petambahan penduduk
kepada perkembangan tingkat kesejahtraan di lakukan oleh Nelson dan
Leibenstein.Menurun pendapat Nelson , lajunya pertambahan penduduk tidak selalu
sama pada berbagai tingkat pendapatan. Pada tingkat pendapatan perkapita yang
sangat rendah tingkat kematian lebih besar dari pada tingkat kelahiran, maka
pertambahan penduduk adalah negatif. Pada pendapatan perkapita yang lebih
tinggi tingkat kematian akan menurun, akan tetapi tingkat kelahiran tidak
berubah. Maka dari itu makin tinggi tingkat pendapatan perkapita makin kecil
tingkat kemunduran penduduk.Tingkat penanaman modal merupakan faktor yang
menentukan lajunya tingkat pertambahan pendapatan nasional. Teori Nelson tlah
menyatakan pada pendapatan perkapita yang rendah tabungan adalah negatif.
Efek Tak Langsung Perkembangan
penduduk terhadap Pembangunan
Berbaagai
analisis yang di kemukakanterutama menunjukan pengaruh pertambahan penduduk
yang pesat kepada:
1. Kemampuan masyarakat untuk menabung.
2. Corak penanaman modal yang akan di lakukan.
3. Pemerataan pendapatan.
4. Strategi pemilihan teknologi yang akan di
gunakan.
5. Keperluan untuk mempercepat kenaiakn produksi
bahan makanan.
6. Perkembangan perdagangan luar negeri.
Pertumbuhan
Penduduk dan Tingkat Tabungan
Salah satu kesimpulan yang dapat di
tarik dari Nelson adalah bahwa suatu masyarakat dapat melepaskan dirinya
dari the
low level equilibrium traf dengan
memperbesar tingkat penantaaman modalnya
sehingga menimbulkan pertambahan pendapatan nasional yang lebih besar dari
tambahan penduduk .untuk menaikkan penanaman modal haruslah tercipta kenaikan
tabungan .
Pertambahan
Penduduk dan Penanaman Modal
Mengenai pegaruh pertambangan pendududk yang
sangat cepat terhadap corak penananman modal ahli-ahli ekonomi sepenuhnya sependapat bahwa keadaan tersebut
akan mengakibatkan bebrapa perubahan yang tidak menguntungkan struktur
penanaman modal yang dilaksanakan oleh negara berkembang .pertambahan penduduk
yang pesat mengakibatkan proporsi penduduk muda lebih besar. Keadaan ini
mengharskan emerinth melakukan oenanaman modal yang lbih besar untk pendidikan
. selanjutnya ia menimbulkan pula keharusan untuk mempercepat pengembangan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan guna memperbaiki tingkt kesehatan
masyarakat.
Pertambahan penduduk dan pemerataan
penduduk
Perkembangan penduduk yang tinggi
selanjutnya menghambat negara berkembang
untuk mencapai salah satu tujuan penting pembangunan ekonomi ,yaitu
pemerataan pendapatan .pertambahan penduduk yang tinggi akan menyebabkan jurang
yang sudah ada diantara beberapa goolongan masyrakat menjadi bertambaah lebar .
4.
Disatu
pihak pengangguran yang terlalu besar jumlahnya cenderung untuk mempertahankan
tingkat upah pekerja oada tingkat upah
yang sangat rendah.
5.
Pertambahan
penduduk didaerah pertanian menimbulkan pengangguraan terselelubung yang lebih
serius dan keadaan ini akan menybabkan pendapatan rata-rata petani miskin
semakin rendah.
6.
Kekurangan
kesempatan kerja di dea-desa memperderas arus urbanisasi ke kota-kota besar dan
hal ini menimbulkan pertumbuan kota yang terlalu cepat
Pertambahan Penduduk dan Pemilihan
Teknologi
Aspek
lain yang selalu di kemukakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai akibat negatif
pertambahan penduduk adalah pemilihan teknologi yang tepat guna untuk pembsangunan.
Secara umum dapat di katakan bahwa makin tinggi teknologi yang di gunakan makin
besar kemampuannya untuk memperbesar tingkat produksi dan mempercepat
pembangunan ekonomi. Dari sudut ini dapatlah di katakan bahwa sala satu langkah
yang perlu di laksanakan untuk membangun suatu perekonomian adalah dengan
mengembangkan pemakaian teknologi yang modern atau tepat guna. Teknologi yang
di gunakan di berbagai industri dan sektor dipilih sedemikian rupa sehingga
dapat menciptakan kesempatan kerja yang cukup tanpa mengurangi lajunya tingkat
pertumbuhan ekonomi.
Pertambahan Penduduk dan Kebutuhan
Pangan
Berbagai kalangan , termasuk
badan-badan internasional, telah membuat prediksi tentang impikasi perkembangan
penduduk terhadap pertumbuhan peningkatan produksi bahan makanan. Prediksi
tersebut memberikan gambaran yang sangat menyedihkan. Hal ini misalnya di
tujukan oleh salah satu hasil penyelidikan
yang di lakukan oleh Food and
Agriculture Organization. Menurut penyelidikan tersebut pada akhir abad
ke-20 penduduk dunia akan menjadi lebih besar dua kali lipat dari permulaan
tahun 1960-an. Untuk memenuhi keperluan bahan makanan penduduk yang bertambah
besar ini, produksi harus menjadi tiga kali lipat dari tahun 1960-an.
Perkembangan Penduduk dan Neraca
Pembayaran
Akhirnya, segolongan ahli ekonomi
menunjukan pula akibat buruk pembangunan penduduk terhadap kegiatan ekspor,
inpor dan rencana pembayaran negara berkembang. Hal yang terjadi menunjukan
bahwa di satu pihak pertambahan penduduk yang pesat dapat mengurangi jumlah
ekspor, dan di lain pihak ia dapat menambah jumlah impor. Perkembangan penduduk
dapat menurunkan jumlah ekspor karena,
1.
Tanah
yang pada mulanya di gunakan untuk memproduksi bahan-bahan ekspor sekarang di
gunakan untuk menghasilkan bahan makanan.
2.
Bahan
makanan yang pada mulanya di ekspor sekarang terpaksa di gunakan untuk mmenuhi
keperluan dalam negeri.
Efek Dualisme Ekonomi Terhadap
Mekanisme Pasar
Salah satu crri
penting daari negara berkembang adalah: perekonomiannya bersifat dualistis.
Maksudnya, dalam peerekonomian kegiatan ekonomi dapat di bedakan kepada dua
golongan: kegiatan ekonomi modern dan kegiatan ekonomi tradisional. Beberapa
pendapat telah di kemukakan tentang akibat yang kurang menguntungkan dariadanya
dualism terhadap kemungkinan untuk mengembangkan perekonomian, terutama yang
masih menjalankan kegiatan-kegiatan secara tradisional. Analisis-analisis
tersebut pada dasarnya mewujudkan bahwa cirri ekonomi yang bersifat dualism
tersebut, terutama dualism social dan dualism teknologi, menimbulkan keadaan
yangmenyebabkan mekanisme pasar tidak berfungsi secara semestinya.
Berbagaihambatan yang timbul dari adanya
dualisme dalam perekonomian yang baru berkembang bersumber dari pengaruh sector
tradisional kepada kehidupan masyarakat dan kegiatan perekonomian. Sebagian
besar kegiatan ekonomi negara berkembang yang relative miskin masih menggunakan
teknik-teknik yang sangat sederhana dan cara berfikir yang masi kuno.
Masyarakat Tradisional dan Efeknya
Kepada Pembangunan
Dalam
suatu maasyaarakat tradisionol pada umumnya terdapat sifat-sifat berikut:
4.
Tarap
pendidikansebagian besar masyarakat masih rendah.
5.
Cara
hiudup dan berfikir masih di pengaruhi oleh nilai-nilai agama, dan adaat
istiadat yang telah di praktekkan secara turun-temurun, dan pandangan hidup
fatalis yang menyerahkan diri kepada kekuasaan alam semesta dan Tuhan, dan
6.
Hubungan
social di antara berbagai golongan masyarakat masih bersifat feudal. Berbagai
ciri ini sangat mempengaruhi prospek pembangunan ekonomi suatu negara.
Ketidak
seimbangan pasar di timbulkan oleh kekurangan pengetahuan masyarakat tentang
keadaan pasar. Para pekerja tidak mengetahui adanya kesempatan kerja yang lebih
baik di sector atau di daerah lain, para petani tidak mengetahui adany acara-cara
berproduksi yang lebih baik dan para pengusaha tidak tahu adanya kemungkinan
untuk mengembangkan pasar di dalam
negeri maupun di luaar negeri.
Efek Dualisme Teknologi
Di samping
pengaruh dualism soaial yang menghambat pertumbuhan ekonomi di atas,
selanjutnya dinyatakan pula tentang dualism teknologi yang dapat menimbulkan
dua keadaaan yang mungkin mempengaruhi lajunya tingkat pembangunan ekonomi.
3.
Di
dalam keadaan di mana dualism teknologi sebagai akibat demikiannya modal asing
atas sector modern, sebagian besar keuntungan yang diperolehkan di bawah ke
luar negeri.
4.
Dan
yang lebih serius akibat dari yang pertama, dulisme teknologi akan:
d.
Membatasi
kemampuan sector modern untuk meembuka kesempatan kerja.
e.
Membatasi
kemampuan sector pertanian untuk berkembang dan
f.
Memperburuk
masalah pengangguran.
Efek
lingkaran perangkap kemiskinan terhadap pembangunan ekonomi
Yang dimaksud dengan lingkaran perangkap kemiskinan, adalah serangkaian kekuatan yang
saling mempengaruhi secara sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana
suatu negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami kesukaran untuk
mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi. Teori ini terutama dikaitkan
kepada nama Nurkse, seorang ahli ekonomi yang merintis penelaahan mengenai
masalah pembentukan modal di negara berkembang. Nurkse mengemukakan teorinya
tersebut sebagai suatu landasan untuk menjelaskan tentang perlunya dilaksanakan
strategi pembangunan seimbang di negara berkembang. Disatu pihak pembentukan
modal ditentukan oleh tingkat tabungan, dan di lain pihak perangsang untuk
menanam modal. Di negara berkembang kedua faktor itu tidak memungkinkan
dilaksanakannya tingkat pembentukan modal yang tinggi. Jadi menurut pandangan
Nurkse, terdapat dua jenis lingkaran perangkap kemiskinan yang menghalangi
negara berkembang mencapai tingkat pembangunan yang pesat: dari segi penawaran modal dan dari segi permintaan modal.
Tiga bentuk perangkap kemiskinan
Dari segi penawaran modal lingkaran
perangkap kemiskinan dapat dinyatakan secara berikut. Tingkat pendapatan
masyarakat yang rendah, yang di akibatkan oleh tingkat produktivitas yang
rendah, menyebabkan kemampuan masyarakat untuk menabung juga rendah. Ini
akan menyebabkan tingkat
pembentukan modal yang rendah. Keadaan yang terakhir ini selanjutnya akan menyebabkan suatu negara kekurangan barang
modal dan dengan demikian tingkat produktivitas akan tetap rendah dari segi
permintaan modal, corak lingkaran perangkap kemiskinan mempunyai bentuk yang
agak berbeda.
Hubungan antara ketiga perangkap
kemiskinan
Analisis mengenai penghambat pembangunan
yang baru di uraikan, maka pada hakikatnya teori lingakaran perangkap
kemiskinan berpendapat bahwa: (i) adanya ketidakmampuan mengerahkan tabungan
yang cukup; (ii) kurangnya rangsangan melakukan penanaman modal: dan (iii)
rendahnya taraf pendidikan, pengetahuan dan kemahiran masyarakat, merupakan tiga faktor utama yang menghambat
terciptanya pembentukan modal dan perkembangan ekonomi.
Kritik terhadap teori perangkap kemiskinan
Pandangan yang mengemukakan tentang
faktor-faktor yang menhambat pembangunan dalam bentuk lingkaran perangkap
kemiskinantelah di kritik oleh Bauer. Ia sama sekali tidak dapat menerima
pandangan-pandangan yang di nyatakan dalam bentuk teori tersebut. Intinya
kritik Bauer mengatakan adalah tidak benar bahwa negara berkembangan
terjeratdalam suatu lingkaran perangkap kemiskinan stagnasi. Menurut Bauer
pandangan seperti itu mengandung beberapa masalah, yaitu variable-variabel yang
di nyatakan atau tersirat yang di pandang sebagai penghambat pembangunan. Oleh
Baur ia tetap yakin akan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik yang menyatakan
bahwa hubungan ekonomi internasional sangat menguntungkan negara-negara yang
relative miskin.
Hambatan Pembangunan faktor luar Negeri
v
Ekspor dan
Pembangunan Ekonomi: Pandangan Ricardo
Sejak
beberapa abad lalu ahli ekonomi telah menelaah peranan ekspor dalam pembangunan
ekonomi dan peningkatan kesejahteraan Masyarakat. Beberapa ahli ekonomi pada
masa itu, seperti Ricardo, smith, dan mill telah menunjukan bahwa perdagangan
luar negeri dapat memberikan beberapa sumbangan yang pada akhirnya akan dapat
mempercepat perkembangan ekonomi suatu Negara.
·
Inti
pandangan Ricardo
David
Ricardo telah menyatakan bahwa sumber daya yang ada dalam suatu Negara sudah
sepenuhnya digunakan dan kegiatan produksi Negara tersebut tidak lebih efisien
dari Negara lain, perdagangan Luar Negeri dapat mempertinggi tingkat komsumsi
dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
·
Pandangan
Ricardo Analisis cara grafis
Keuntungan yang dinikmati oleh sesuatu
Negara dari adanya perdagangan luar Negeri dapat ditunjukan menggunakan gambar
yaitu seperti gambar 1 :
Barang
Industri
|
C
|
A
|
c
|
Y2
|
b
|
P
|
D
|
a
|
Y
|
q
|
Y1
|
P
|
O
|
Barang Pertanian
|
Q
|
X1
|
X0
|
Dalam gambar 1, tingkat kepuasan yang
ditunjukan oleh kurva c lebih tinggi dari pada yang ditunjukan oleh kurva b,
sedangkan tingkta kepuasan yang ditunjukan oleh kurva b lebih tinggi dari pada
yang ditunjukan kurva a.
·
Ekspor dan
Pembangunan Ekonomi pandangan Smith dan Mill
Ada dua keuntungan dari mengadakan
hubungan ekonomi dengan Negara lain yaitu dapat memperluas pasar dan memperloh
teknologi yang lebih baik dari pada yang di dalam Negeri.
Adam Smith menjelaskan
1. Dengan
adanya perdagangan luar Negeri, Negara dapat memproduksi barang-barang yang
sudah tidak dapat dijual lagi di dalam Negeri akan tetapi masih dapat dijual
keluar Negeri.
2. Perluasan
menjelaskan bahwa perluasan pasar yang terjadi akan mendorong sector produktif
untuk menggunakan teknik produksi yang lebih tinggi produktifitasnya.
Smith dan Mill berpendapat bahwa
perluasan pasar yang di akibatkan oleh perdagangan luar Negeri akan menurun
dilaksanakannya perbaikan-perbaikan teknologi yang digunakan oleh proses
produksi.
Doktrin
(Teori) Ven for Surplus
Perhatikan gambar 2 kurva PQ adalah
kurva batas produksi. Dalam gambar 2 sebelum perdagangan dilakukan tingkat
produksi ditentukan oleh titik A. berarti sumberdaya yang terdapat dalam Negara
itu belum sepenuhnya digunakan. Keadaan seperti ini disebabkan permintaan
terhadap barang-barang yang dapat dihasilkan dalam Negeri, yaitu barang
pertanian dan barang industry adalah kurang dari kemampuan masyarakat tersebut
untuk mengasilkannya.
Gambar
2 Doktrin Ven for Surplus
|
|
|
|
|
|
|
Dalam Gambar 3. Kurva PQ merupakan
kurva batas produksi sebelum perdagangan luar Negeri dilakukan. Selanjutnya
dimisalkan sumberdaya-belum sepenuhnya digunakan, dengan demikian tingkat
produksi ditentukan oleh titik yang terletak dibawah kurva PQ, misalnya oleh
titik M.
Gambar
3. Doktrin Productivity
Barang
Industri
|
S2
|
P1
|
T
|
N2
|
P
|
R
|
M
|
S1
|
N1
|
Barang
Pertanian
|
O
|
Q1
|
Q
|
Pandangan teori Ricardo dengan teori smith dan
mill
Menurut
Ricardo, produksi barang yang dapat diekspor hanya dapat ditambah dengan
memindahkan sebagai faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
barang yang dapat diimpor.
Menurut
Smith dan Mill,lebih mencerminkan keaadaan yang terdapat dan dihadapi Negara
berkembang.
Efek Struktur Ekspor Kolonial terhadap
Pembangunan
Struktur
Ekspor Kolonial adalah strukut els[or suatu Negara yang memiliki tiga cirri
poko yaitu:
1. Sebagai
besar barang-barang yang di ekspor merupakan hasil industri primer (pertanian,
pertamangan, kehutanan, dan perikanan) dan masih merupakan bahan mentah.
2. Jenis-jenis
barang yang di ekspor sangat terbatas
3.
Sektor ekspor pada mulanya dikembangkan
terutama oleh perusahan-perusahan yang berasal dari Negara penjajah
Ciri-ciri
diatas merupakan sector ekspor dikebanyakan Negara berkembang pada ketika baru
mencapai kemerdekaan. Beberapa ahli ekonomi, terutama Myrdal, Myint, prebisch,
singer, dan meier, telah menunjukan cirri-ciri sector ekspor tersebut, tidak
dapat memberikan sumbangan yang memuaskan untuk mempercepat pembangunan
ekonomi.
Proses Sebab-akibat Kumulatif
Teori yang
dikemukakan oleh Myrdal ini mengemukakan sebab-sebab dari bertambah memburuknya
perbedaan tingkat pembangunan diberbagai daerah dalam suatu Negara. Teori
tersebut menjelaskan tentang sebab-sebab terjadinya jurang pembangunan antara
Negara-negara miskin dan Negara kaya.
Pola Proses Sebab-akibat Kumulatif
Menurut Myrdal, pembangunan didaerah
yang lebih maju akan menciptakan beberapa keadaan yang akan menimbulkan
hambatan yang lebih besar bagi daerah yang terbelakang untuk berkembang.
Tahap pembangunan dan proses
Sebab-Akibat
Sebab akibatnya timbul dorongan untuk
melaksanakan dsn mengembangkan kegiatan ekonomi didaerah-daerah lain. Pandangan
mirdal di atas bahewa selama daerah yang lebih kaya belum mengalami kongesti,
atau selama belum timbul berbagai factor yang dapat menciptakan disekonomis
ekstern didaerah tersebut, mekanisme pasar tidak akan dapat menyeimbangkan
tingkat perkembangan diberbagai daerah.
Gambaran Grafis Pandangan Myrdal
Myrdal menggunakan gambar 4. Dalam
gambatran 4a. ditunjukan keadaan didaerah kaya dan gambar 4b. menujukkan
keadaan di daerah miskin. Pada masing-masing gambar tegak menunjukan besarnya
upah dan sumbudatar menunjukan jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Gambar 4. Pengaruh perpindahan tenaga
kerja terhadap pembangunan di berbagai daerah.
(a)
D2
|
S1
|
S
|
D1
|
S
|
Sm
|
D
|
D
|
UK3
|
UM1
|
Dm
|
UK2
|
UK1
|
UM0
|
UK0
|
0
|
Tenaga kerja
|
0
|
0
|
0
Tenaga kerja
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar