Senin, 07 April 2014

KELAHIRAN (FERTILITAS), KEMATIAN (MORTALITAS) DAN KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010

KATA PENGANTAR

            Segala puji kepada Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Yang akan memberikan manfaat di kemudian hari guna kemajuan ilmu pengetahuan
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000, dengan 58% hidup di pulau Jawa, pulau terpadat di dunia. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar 9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen) disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
Meskipun cukup efektif keluarga berencana program yang telah ada sejak tahun 1960, populasi diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 254 juta tahun 2020 dan 288 juta pada tahun 2050, jatuh ke urutan keenam di belakang Pakistan dan Brasil beberapa waktu sebelum 2050.











BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Indonesia termasuk kelompok etnis, budaya dan bahasa banyak, beberapa di antaranya berhubungan satu sama lain. Sejak kemerdekaan, bahasa Indonesia (suatu bentuk Melayu bahasa nasional dan resmi) adalah bahasa komunikasi yang paling tertulis, pendidikan, pemerintah, dan bisnis. Banyak bahasa etnik lokal merupakan bahasa pertama orang Indonesia yang paling dan masih penting.
Di Indonesia dan di negara-negara Asia lainnya, demografis Data koleksi telah membaik dari waktu ke waktu. Saat ini, populasi sensus dan survei cakupan nasional demografi telah dilakukan dalam waktu yang teratur. Namun, tidak cukup sumber daya atau prioritas telah diberikan kepada analisis. Suatu hal yang sangat penting adalah kurangnya cocok untuk memperkirakan indikator fertilitas dan mortalitas orang dewasa tersedia data. Ini kertas menjajahi pembuatan pengumpulan data bahasa Indonesia pada kelahiran dan kematian.
Untuk analisis empiris, ini berfokus pada data kematian orang dewasa berasal dari sumber data yang berbeda termasuk Sensus 2000, tahun 2005 Inter-Survei Antar Sensus (Supas), dan Survei Sosial dan 1998 Ekonomi Nasional (Susenas). Studi ini meneliti seberapa baik koleksi data capture nasional Indonesia dan sub-regional fertilitas dan mortalitas pengalaman. Hidup meja dan metode penyesuaian data yang telah diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kualitas data dan ketepatan waktu kelahiran dan kematian orang dewasa pengukuran harus mungkin dengan sepenuhnya menggunakan dataset yang ada dan menerapkan standar analisis strategis.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang di maksud Fertilitas (kelahiran)
2.      Apa yang di maksud Mortalitas (kematian)
3.      Apa yang di maksud Komposisi Penduduk
4.      Bagaimana cara menghitung Fertilitas
5.      Bagaimana cara menghitung Mortalitas
6.      Bagaimana karekter Komposisi Penduduk Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    KELAHIRAN (FERTILITAS)
1.      PENGANTAR
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar 9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen) disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.

2.      PENGERTIAN
Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.

Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui adalah:
1.      Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.
2.      Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu kelahiran.
3.      Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk.
4.      Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun akhirnya meninggal dunia.
5.      Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu.
6.      Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai kelahiran.

3.      FAKTOR PENGARUH
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran, yaitu:
a.       kontrasepsi (pencegahan pembuahan),
b.      aborsi (pengguguran),
c.       perubahan keadaan perkawinan (perceraian dll),
d.      mandul (tidak bisa punya anak).

4.      CARA MENGUKUR KELAHIRAN
a.       Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per tahun.

Rumus:CBR=B/Px1.000

Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = bilangan konstanta

Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut:
Tingkat kelahiran Golongan
> 30 Tinggi
20-30 Sedang
< 20 Rendah

b.       General Fertility Rate (GFR)
Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk wanita yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun. Usia produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk melahirkan.
Rumus: GFR=B/Pfx1000

Keterangan :
B=jumlah kelahiran selama setahun
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
c.       Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000 wanita.   

Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000

Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
d.      Total Fertility Rate (TFR)
Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya).

Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR
Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)
5.      UKURAN-UKURAN REPRODUKSI
Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja.
a.       Gross Reproduction Rate (GRR)
adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh suatu kelompok wanita.

Rumus: GRR=100/203TFR

Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.
b.      Net Reproduction Rate (NRR)
adalah jumlah anak wanita yang masih hidup sampai ia dapat melahirkan (menduduki tempat sebagai ibunya), yang diperhatikan adalah anak wanita saja yang diperkirakan akan mencapai atau bisa mencapai usia reproduksi.

B.     KEMATIAN (MORTALITAS)
1.      PENGANTAR
Indonesia mempunyai angka kelahiran dan angka kematian lumayan tinggi. Pada tahun 2010 CIA World Factbook menggolongkan Indonesia mempunyai urutan kematian ke 73 di dunia yang masuk pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat dari masih tingginya tinggkat kelahiran dan walaupun di Indonesia sudah mulai menurunnya tingkat kematian.
Harapan Hidup Manusia Di Indonesia adalah 71.5 tahun, pengeluaran untuk kesehatan di Indonesia adalah 1,2% dari GDP Indonesia, sangat kecil, sehingga penanggulangan dan pencegahan penyakit di Indonesia sangat rendah hal ini dibuktikan dengan tingkat keselamatan ibu dari 100.000 kelahiran adalah 420 ibu meninggal saat melahirkan, Bandingkan dengan peringkat 1 yaitu Norwegia, yang harapan hidupnya mencapai 81 tahun lebih lama 10 tahun dari Indonesia, hal ini karena pemerintah Norwegia sangat mementingkan kesehatan warganya terbukti pengeluaran pemerintah untuk kesehatan adalah 7,5 % dari GDPnya,dengan tingkat keselamatan ibu pada saat melahirkan per 100.000 kelahiran adalaha 7 orang.

2.      PENGERTIAN
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:
a.       Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan.
b.      Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan.
c.       Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan kurang dari satu tahun.
d.      Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.
1.      FAKTOR PENGARUH
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Faktor langsung (faktor dari dalam)
a. Umur,
b. Jenis kelamin,
c. Penyakit,
d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.
2.      Faktor tidak langsung (faktor dari luar)
a. Tekanan, baik psikis maupun fisik,
b. Kedudukan dalam perkawinan,
c. Kedudukan sosial-ekonomi,
d. Tingkat pendidikan,
e. Pekerjaan,
f. Beban anak yang dilahirkan,
g. Tempat tinggal dan lingkungan,
h. Tingkat pencemaran lingkungan,
i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,
j. Politik dan bencana alam.
3.   CARA MENGHITUNG KEMATIAN
a.       Crude Death Rate (CDR)
Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam waktu setahun.

Rumus: CDR=D/Px1.000

Keterangan :
D=jumlah seluruh kematian
P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta

Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:

Tingkat kematian Golongan
> 18 Tinggi
14-18 Sedang
9-13 Rendah
b.      Age Spesific Death Rate (ASDR)
Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu per 1000 penduduk.

Rumus: ASDR=Di/Pix1000

Keterangan:
Bi=banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta

c.       Infant Mortality Rate ( IMR)
Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus untuk menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran kesejahteraan penduduk.

Rumus: IMR=Db/Pbx1.000

Keterangan :
D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun
P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama

Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:

Tingkat kematian bayi Golongan
> 125 Sangat Tinggi
75-125 Tinggi
35-75 Sedang
<35 Rendah

Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai pertambahan penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti keadaan kependudukan di daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.
Statistik Vital
PBB memperkirakan Fertilitas, Mortalitas, Perubahan Alam, Tingkat kesuburan total dan angka kematian Bayi .











C.     KOMPOSISI PENDUDUK
Penduduk suatu wilayah dapat dibagi menurut susunan atau komposisi tertentu, misalnya komposisi menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendapatan, agama, suku dan lain-lain sesuai kebutuhan. Komposisi penduduk dan berbagai perubahannya dari waktu ke waktu dapat ditarik kesimpulan yang dapat digunakan untuk menentukan atau menerapkan sebuah kebijakan.
1.      Jenis-Jenis Komposisi Penduduk
a.       Komposisi Penduduk menurut Umur
Adalah pengelompokan menurut usia, seperti usia produktif (15-64 tahun) atau menurut tingkatan umur (bayi, muda, dewasa, tua) atau menurut skala usia (0-4, 5-9, 10-14 tahun dan seterusnya).
Struktur umur :

0-14 tahun: 27,7%      (67.370.982)
15-64 tahun: 66,2%    (160.872.264)
65 tahun ke atas: 6,1%(14.725.096) (2010 est)
Perbandingan 2010 dan 2011
0-14 tahun: 27,3% (67.144.054)
15-64 tahun: 66,5% (163.367.691)
65 tahun ke atas: 6,1% (15.101.298) (2011 est)
Median usia :
total: 27,9 tahun
laki-laki: 27,4 tahun
perempuan: 28,4 tahun (2010 est)
Perbandingan 2010 dan 2011
total: 28,2 tahun
laki-laki: 27,7 tahun
perempuan: 28,7 tahun (2011 est)
Statistik demografis berikut diatas dari CIA World Factbook

pada tahun 2010 BPS Pusat menentukan bahwa penduduk Indonesia mempunyai Piramida penduduk Expansife, karena sebagian besar penduduk Indonesia masih berada dalam kelompok umur muda. dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat dari masih tingginya tinggkat kelahiran dan walaupun di Indonesia sudah mulai menurunnya tingkat kematian.


 















Sumber : http://sp2010.bps.go.id/index.ph

b.      Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin
Penduduk dibedakan menurut jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Perbedaan antara jumlah jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan bisa dilihat dibawah in yang telah dihitung tahun 2010 0leh BPS pusat:
1.      0-14 laki-laki 34.276.146 / wanita 33.094.836
2.      15-64 laki-laki 80.806.409 / wanita 80.065.855
3.      65 keatas laki-laki 6.504.559 / perempuan 8.220.537
Total    laki-laki 121.587.114
            Wanita   121.381.228
Jadi selisih banyaknya penduduk antara laki-laki dan perempuan yaitu, 205.886 dengan jumlah laki-laki yang lebih banyak yaitu 121.587.114 dibandingkan dengan wanita yang mempunyai selisih yang relative sedikit yaitu dengan jumlah 121.381.228.

Kurva yang menunjukan perbedaan antara laki-laki dan wanita diatas ;












c.       Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian
Penduduk dibagi dalam jenis-jenis pekerjaan atau profesi yang digeluti, seperti petani, pengusaha, nelayan, dokter, pengacara, pedagang dan lain-lain.

d.      Komposisi Penduduk menurut Agama
Dari data tahun 2000 Indonesia hanya mengakui 5 agama yaitu;
1.      Islam 86,1%,
2.      Protestan 5,7%,
3.      Katolik Roma 3%,
4.      Hindu 1,8%, lain atau
5.      Budha dan lainya 3,4%  
Sedangkan dari data tahun 2010 BPS mendapatkan data dengan penduduk sebesar 237,641,326 sebagai berikut;
1.       Islam               207,176,162        penganut
2.       Kristen            16,528,513           penganut
3.       Katolik            6,907,873             penganut
4.       Hindu              4,012,116             penganut
5.       Budha             1,703,254             penganut
6.       Khong hu chu 117,091                penganut
7.       Lainya             299,617               penganut
8.       Tidak terjawab 139,582               zonk
9.       Tidak ditanyakan 757,118          zonk

Dengan kurva senagai berikut;











e.      Komposisi Penduduk menurut Suku
Indonesia memiliki beraneka-ragam suku yang tersebar di berbagai pulau, seperti suku melayu, minang, bugis, batak, jawa dan lainnya. Setidaknya 300 kelompok etnis yang berbeda telah dihitung di Indonesia.
Dari data sensus tahun 2000 indonesia memiliki Suku bangsa: Jawa 40,6%, Sunda 15%, Madura 3,3%, Minangkabau 2,7%, Betawi 2,4%, Bugis 2.4%, Banten 2%, Banjar 1.7%, lain atau tidak ditentukan 29,9%
2.      Piramida Penduduk
Piramida penduduk merupakan gambaran komponen atau susunan penduduk. Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Penggolongan umur dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a.       Golongan muda (0-14 tahun)
b.      Golongan dewasa (15-64 tahun)
C.      Golongan tua/jompo (>64 tahun), yaitu golongan yang tidak mampu lagi bekerja dalam lapangan produksi.
Macam Macam Piramida Penduduk
Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, karakteristik penduduk suatu negara atau wilayah dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
            1.         Expansive
            2.         Constrictive
            3.         Stationary
Expansive:

Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat pada negara-negara atau wilayah yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian tinggi. Tipe ini umumnya terdapat pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat dari masih tingginya tinggkat kelahiran dan sudah mulai menurunnya tingkat kematian.



Constrictive:
Jika penduduk yang berada dalam kolompok umur termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat pada negara-negara atau wilayah dimana tingkat kelahiran turun dengan cepat dan tingkat kematiannya rendah.

Stationary:
Jika banyaknya penduduk yang berada dalam tiap kelompok umur hampir sama jumlahnya, kecuali pada kelompok umur tertentu, misalnya pada umur tua. Tipe ini terdapat pada negara-negara atau wilayah yang mempunyai tingkat kelahiran dan kematian rendah.

Selain berguna untuk mengetahui maju mundurnya jumlah penduduk, piramida penduduk juga berfungsi untuk mengetahui perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan (jumlah tenaga kerja tersedia), golongan tenaga produktif (muda, dewasa, jompo).

3.   Pengelompokan penduduk berguna untuk tujuan-tujuan sbb:
      Untuk mengetahui “Human Resources” yang ada, baik menurut umur maupun jenis kelamin.Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat padat, kira-kira terdapat 232,516.8 juta jiwa lebih penduduk di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, Indonesia memliki potensi SDM yang sangat besar dari segi kuantitas, lalu bagaimana kualitas SDM indonesia di mata dunia.
Menurut data dari Human Development Indeks, Indonesia berada pada peringkat 108 di dunia dari segi Kualitas SDM. Mari kita liat dari kualitas baca tulis penduduk Indonesia ;
Baca Tulis
definisi: usia 15 dan lebih dan dapat membaca dan menulis
total populasi: 87,9%
laki-laki: 92,5%
perempuan: 83,4% (2005 est)
Pendidikan tidak gratis, namun adalah wajib bagi anak-anak sampai kelas 9. Meskipun sekitar 92% dari anak yang memenuhi syarat terdaftar di sekolah dasar, persentase yang jauh lebih kecil hadir penuh waktu. Sekitar 44% dari sekunder anak usia sekolah bersekolah SMP, dan beberapa orang lain dari kelompok usia ini menghadiri sekolah kejuruan. Berikut daftar tingkat pendidikan yang diterbitkan oleh BPS pada tahun 2010 ;
1.      Tidak/Belum Pernah Sekolah 19,861,216
2.      Tidak/Belum Tamat SD          41,451,552
3.      SD/MI/Sederajat                     65,661,314
4.      SLTP/MTs/Sederajat               36,304,128
5.      SLTA/MA/Sederajat               36,375,380
6.      SM Kejuruan                           4,075,007
7.      Diploma I/II                            1,587,367
8.      Diploma III                             2,478,420
9.      Diploma IV/Universitas          6,653,101
10.  S2/S3                                       512,022
11.  Tidak Terjawab                       3,117
Jumlah                                     214,962,624

a)      Untuk penentuan kebijakan yang berkaitan dengan aspek-aspek kependudukan.
b)      Untuk membandingkan keadaan kependudukan di suatu wilayah dengan keadaan kependudukan di wilayah yang lainnya.
c)      Melalui penggambaran piramida penduduk, akan dapat diketahui “proses demografi” yang telah terjadi pada penduduk tersebut.











DAFTAR ISI

4.     Salut Muhidin.2010. INDONESIA DATA DEMOGRAFI Tantangan dan Peluang di Menganalisis Kematian Dewasa (Makalah). Australia: The University of Queensland. (Makalah ini disampaikan kepada Komite Ilmiah Penduduk Asosiasi Asia (APA) untuk khusus sesi tentang "Kekuatan dan Kelemahan Data Demografi Asia" (Sesi No 63) pada 2010 Rapat Population Association of America (PAA), di Dallas-Texas, 15-17 April 2010)  Online (Terjemahan)
5.   http://amirbuton.wordpress.com/2010/08/17/jumlah-penduduk-hasil-sensus-penduduk-tahun-2010.





















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
            A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
      BAB II PERMASALAHAN
            A. KELAHIRAN (FERTILITAS)
            B.  KEMATIAN (MORTALITAS)
            C.  KOMPOSISI PENDUDUK
      BAB III PENUTUP
            A. KESIMPULAN
            B. SARAN
      DAFTAR PUSTAKA
     

     













BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran-ukuran demografi meliputi antara alin : jumlah bilangan absolute,rasio dan rate.dengan adanya ukuran-ukuran tersebut akan mempermudah untuk menghitung jumlah penduduk di suatu negara contoh : jenis kelamin.jenis kelamin menurut umur,jenis kelamin menurut kelahiran,beban tanggungan,dan kepadatan penduduk.dengan adanya morbiditas dapat dihitung tingkat kesakaitan masyarakat.dengan mortalitas dapat diketahui jumlah kematian rakyat dalam suatu negara.sedangkan jumlah keselamatan dapat diketahui dari fertilitas

B.     SARAN
Hendaknya Pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya penduduk yang relatif cepat.Begitu pula membatasi kelahiran untuk meminimalisir keadaan yang sering terjadi diantaranya kematian ibu atau bayi saat proses melahirkan.Berikan masukan-masukan dan dorongan pentingnya memelihara kesehatan dan bekerja sama antara masyarakat dan pemerintah

1 komentar: