KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Yang akan memberikan manfaat di
kemudian hari guna kemajuan ilmu pengetahuan
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah
penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa
sejak tahun 2000, dengan 58% hidup di pulau Jawa, pulau terpadat di dunia. Artinya, setiap
tahun selama periode 2000-2010, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika
di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah
sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan
jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar 9.027
jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan
setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak
1,04 (1-2 jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa
dikatakan 99,9 persen) disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk.
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi
kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
Meskipun cukup efektif keluarga berencana program yang
telah ada sejak tahun 1960, populasi diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar
254 juta tahun 2020 dan 288 juta pada tahun 2050, jatuh ke urutan keenam di
belakang Pakistan dan Brasil beberapa waktu sebelum 2050.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia termasuk kelompok etnis,
budaya dan bahasa banyak, beberapa di antaranya berhubungan satu sama lain.
Sejak kemerdekaan, bahasa Indonesia (suatu bentuk Melayu bahasa nasional
dan resmi) adalah bahasa komunikasi yang paling tertulis, pendidikan,
pemerintah, dan bisnis. Banyak bahasa etnik lokal merupakan bahasa pertama
orang Indonesia yang paling dan masih penting.
Di Indonesia dan di negara-negara Asia
lainnya, demografis Data koleksi telah membaik dari waktu ke waktu. Saat ini,
populasi sensus dan survei cakupan nasional demografi telah dilakukan dalam
waktu yang teratur. Namun, tidak cukup sumber daya atau prioritas telah
diberikan kepada analisis. Suatu hal yang sangat penting adalah kurangnya cocok
untuk memperkirakan indikator fertilitas dan mortalitas orang dewasa tersedia
data. Ini kertas menjajahi pembuatan pengumpulan data bahasa Indonesia pada
kelahiran dan kematian.
Untuk analisis empiris, ini berfokus
pada data kematian orang dewasa berasal dari sumber data yang berbeda termasuk
Sensus 2000, tahun 2005 Inter-Survei Antar Sensus (Supas), dan Survei Sosial
dan 1998 Ekonomi Nasional (Susenas). Studi ini meneliti seberapa baik koleksi
data capture nasional Indonesia dan sub-regional fertilitas dan mortalitas
pengalaman. Hidup meja dan metode penyesuaian data yang telah diterapkan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kualitas data dan ketepatan waktu
kelahiran dan kematian orang dewasa pengukuran harus mungkin dengan sepenuhnya
menggunakan dataset yang ada dan menerapkan standar analisis strategis.
B. Rumusan masalah
1. Apa
yang di maksud Fertilitas (kelahiran)
2. Apa
yang di maksud Mortalitas (kematian)
3. Apa
yang di maksud Komposisi Penduduk
4.
Bagaimana cara menghitung Fertilitas
5.
Bagaimana cara menghitung Mortalitas
6.
Bagaimana karekter Komposisi Penduduk Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KELAHIRAN (FERTILITAS)
1. PENGANTAR
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010,
jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5
juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010,
jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan
maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau
sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan
jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar 9.027
jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan
setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak
1,04 (1-2 jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa
dikatakan 99,9 persen) disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk.
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi
kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
2. PENGERTIAN
Kelahiran dapat diartikan sebagai
hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita.
Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan
jumlah kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan
pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui adalah:
1.
Fecunditas adalah kemampuan secara potensial
seorang wanita untuk melahirkan anak.
2.
Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria
atau wanita untuk menghasilkan suatu kelahiran.
3.
Natalitas adalah kelahiran yang merupakan
komponen dari perubahan penduduk.
4.
Lahir hidup (live birth) adalah anak yang
dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda kehidupan) pada saat dilahirkan,
tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun akhirnya meninggal dunia.
5.
Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan
dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu.
6.
Lahir mati (still birth) adalah kelahiran
seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa
menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai kelahiran.
3. FAKTOR
PENGARUH
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
kelahiran, yaitu:
a.
kontrasepsi (pencegahan pembuahan),
b.
aborsi (pengguguran),
c.
perubahan keadaan perkawinan (perceraian dll),
d.
mandul (tidak bisa punya anak).
4. CARA MENGUKUR
KELAHIRAN
a.
Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan
jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per tahun.
Rumus:CBR=B/Px1.000
Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran
Rumus:CBR=B/Px1.000
Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran
P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = bilangan konstanta
Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut:
Tingkat kelahiran Golongan
> 30 Tinggi
20-30 Sedang
< 20 Rendah
b.
General Fertility Rate (GFR)
Tingkat kelahiran
umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk wanita yang
berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun.
Usia produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita
untuk melahirkan.
Rumus: GFR=B/Pfx1000
Keterangan :
B=jumlah kelahiran selama setahun
Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49
tahun), pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
c.
Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur
tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran yang terjadi pada wanita dalam
kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000 wanita.
Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000
Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000
Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
d. Total
Fertility Rate (TFR)
Tingkat kelahiran total atau TFR adalah
rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa hidupnya
(sampai akhir masa reproduksinya).
Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR
Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)
5. UKURAN-UKURAN
REPRODUKSI
Ukuran reproduksi adalah ukuran yang
berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya, sehingga
yang diperhatikan adalah bayi wanita saja.
a.
Gross Reproduction Rate (GRR)
adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh
suatu kelompok wanita.
Rumus: GRR=100/203TFR
Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.
b.
Net Reproduction Rate (NRR)
adalah jumlah anak wanita yang masih hidup
sampai ia dapat melahirkan (menduduki tempat sebagai ibunya), yang diperhatikan
adalah anak wanita saja yang diperkirakan akan mencapai atau bisa mencapai usia
reproduksi.
B. KEMATIAN
(MORTALITAS)
1. PENGANTAR
Indonesia mempunyai angka kelahiran
dan angka kematian lumayan tinggi. Pada tahun 2010 CIA World Factbook
menggolongkan Indonesia mempunyai urutan kematian ke 73 di dunia yang masuk
pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat dari
masih tingginya tinggkat kelahiran dan walaupun di Indonesia sudah mulai
menurunnya tingkat kematian.
Harapan Hidup Manusia Di Indonesia adalah 71.5
tahun, pengeluaran untuk kesehatan di Indonesia adalah 1,2% dari GDP Indonesia,
sangat kecil, sehingga penanggulangan dan pencegahan penyakit di Indonesia
sangat rendah hal ini dibuktikan dengan tingkat keselamatan ibu dari 100.000
kelahiran adalah 420 ibu meninggal saat melahirkan, Bandingkan dengan peringkat
1 yaitu Norwegia, yang harapan hidupnya mencapai 81 tahun lebih lama 10 tahun
dari Indonesia, hal ini karena pemerintah Norwegia sangat mementingkan
kesehatan warganya terbukti pengeluaran pemerintah untuk kesehatan adalah 7,5 %
dari GDPnya,dengan tingkat keselamatan ibu pada saat melahirkan per 100.000
kelahiran adalaha 7 orang.
2. PENGERTIAN
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah
hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap
saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam
pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah
tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya
tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat
kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan
pengertian mortalitas adalah:
a.
Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu
bulan.
b. Lahir
mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah
kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat
dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan.
c.
Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai
dengan kurang dari satu tahun.
d.
Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu
tahun.
1. FAKTOR
PENGARUH
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kematian dibagi menjadi dua yaitu:
1.
Faktor langsung (faktor dari dalam)
a. Umur,
b. Jenis kelamin,
c. Penyakit,
d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.
2.
Faktor tidak langsung (faktor dari luar)
a. Tekanan, baik psikis maupun fisik,
b. Kedudukan dalam perkawinan,
c. Kedudukan sosial-ekonomi,
d. Tingkat pendidikan,
e. Pekerjaan,
f. Beban anak yang dilahirkan,
g. Tempat tinggal dan lingkungan,
h. Tingkat pencemaran lingkungan,
i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan
mencegah penyakit,
j. Politik dan bencana alam.
3. CARA MENGHITUNG KEMATIAN
a.
Crude Death Rate (CDR)
Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah
kematian penduduk tiap 1000 orang dalam waktu setahun.
Rumus: CDR=D/Px1.000
Keterangan :
D=jumlah seluruh kematian
P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:
Tingkat kematian Golongan
> 18 Tinggi
14-18 Sedang
9-13 Rendah
b.
Age Spesific Death Rate (ASDR)
Tingkat kematian menurut kelompok umur
tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian yang terjadi pada penduduk dalam
kelompok umur tertentu per 1000 penduduk.
Rumus: ASDR=Di/Pix1000
Keterangan:
Bi=banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk dalam kelompok umur
tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
1.000=bilangan konstanta
c.
Infant Mortality Rate ( IMR)
Tingkat kematian bayi adalah banyaknya
kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang terjadi pada kelahiran per 1000
bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus untuk menentukan
tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran
kesejahteraan penduduk.
Rumus: IMR=Db/Pbx1.000
Keterangan :
D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun
P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama
Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:
Tingkat kematian bayi Golongan
> 125 Sangat Tinggi
75-125 Tinggi
35-75 Sedang
<35 Rendah
Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai pertambahan penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti keadaan kependudukan di daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.
Statistik Vital
PBB memperkirakan
Fertilitas, Mortalitas, Perubahan Alam, Tingkat kesuburan total dan angka
kematian Bayi .
C. KOMPOSISI PENDUDUK
Penduduk suatu wilayah dapat dibagi
menurut susunan atau komposisi tertentu, misalnya komposisi menurut umur, jenis
kelamin, mata pencaharian, pendapatan, agama, suku dan lain-lain sesuai
kebutuhan. Komposisi penduduk dan berbagai perubahannya dari waktu ke waktu
dapat ditarik kesimpulan yang dapat digunakan untuk menentukan atau menerapkan
sebuah kebijakan.
1.
Jenis-Jenis Komposisi Penduduk
a.
Komposisi Penduduk menurut Umur
Adalah pengelompokan menurut usia, seperti
usia produktif (15-64 tahun) atau menurut tingkatan umur (bayi, muda, dewasa,
tua) atau menurut skala usia (0-4, 5-9, 10-14 tahun dan seterusnya).
Struktur umur :
0-14 tahun: 27,7%
(67.370.982)
15-64 tahun: 66,2% (160.872.264)
65 tahun ke atas: 6,1%(14.725.096)
(2010 est)
Perbandingan 2010
dan 2011
0-14 tahun: 27,3% (67.144.054)
15-64 tahun: 66,5% (163.367.691)
65 tahun ke atas: 6,1%
(15.101.298) (2011 est)
Median usia :
total: 27,9 tahun
laki-laki: 27,4 tahun
perempuan: 28,4 tahun (2010 est)
Perbandingan 2010
dan 2011
total: 28,2 tahun
laki-laki: 27,7 tahun
perempuan: 28,7 tahun (2011 est)
Statistik
demografis berikut diatas dari CIA
World Factbook
pada tahun 2010 BPS Pusat menentukan bahwa
penduduk Indonesia mempunyai Piramida penduduk Expansife, karena sebagian besar
penduduk Indonesia masih berada dalam kelompok umur muda. dengan tingkat
pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat dari masih tingginya tinggkat kelahiran
dan walaupun di Indonesia sudah mulai menurunnya tingkat kematian.
Sumber :
http://sp2010.bps.go.id/index.ph
b.
Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin
Penduduk dibedakan menurut jenis kelamin yaitu
laki-laki dan perempuan. Perbedaan antara jumlah jenis kelamin antara laki-laki
dan perempuan bisa dilihat dibawah in yang telah dihitung tahun 2010 0leh BPS
pusat:
1. 0-14
laki-laki 34.276.146 / wanita 33.094.836
2. 15-64
laki-laki 80.806.409 / wanita 80.065.855
3. 65
keatas laki-laki 6.504.559 / perempuan 8.220.537
Total laki-laki 121.587.114
Wanita 121.381.228
Jadi selisih banyaknya penduduk antara
laki-laki dan perempuan yaitu, 205.886 dengan jumlah laki-laki yang lebih
banyak yaitu 121.587.114 dibandingkan dengan wanita yang mempunyai selisih yang
relative sedikit yaitu dengan jumlah 121.381.228.
Kurva yang menunjukan perbedaan antara
laki-laki dan wanita diatas ;
c.
Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian
Penduduk dibagi dalam jenis-jenis
pekerjaan atau profesi yang digeluti, seperti petani, pengusaha, nelayan,
dokter, pengacara, pedagang dan lain-lain.
d.
Komposisi Penduduk menurut Agama
Dari data tahun 2000 Indonesia hanya
mengakui 5 agama yaitu;
1. Islam 86,1%,
2.
Protestan 5,7%,
3.
Katolik Roma 3%,
4. Hindu
1,8%, lain atau
5. Budha
dan lainya 3,4%
Sedangkan dari data tahun 2010 BPS mendapatkan
data dengan penduduk sebesar 237,641,326 sebagai
berikut;
1.
Islam
207,176,162
penganut
2.
Kristen
16,528,513
penganut
3.
Katolik
6,907,873
penganut
4.
Hindu
4,012,116
penganut
5.
Budha
1,703,254
penganut
6.
Khong
hu chu 117,091
penganut
7.
Lainya
299,617
penganut
8.
Tidak
terjawab 139,582
zonk
9.
Tidak
ditanyakan 757,118
zonk
Dengan kurva senagai berikut;
e.
Komposisi Penduduk menurut Suku
Indonesia memiliki beraneka-ragam suku
yang tersebar di berbagai pulau, seperti suku melayu, minang, bugis, batak,
jawa dan lainnya. Setidaknya 300 kelompok etnis yang berbeda telah dihitung di
Indonesia.
Dari data sensus tahun 2000 indonesia memiliki
Suku bangsa: Jawa 40,6%, Sunda 15%, Madura 3,3%, Minangkabau 2,7%,
Betawi 2,4%, Bugis 2.4%, Banten 2%, Banjar 1.7%, lain atau tidak ditentukan
29,9%
2.
Piramida Penduduk
Piramida penduduk merupakan gambaran komponen
atau susunan penduduk. Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut
umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Penggolongan
umur dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a.
Golongan muda (0-14 tahun)
b.
Golongan dewasa (15-64 tahun)
C. Golongan tua/jompo (>64 tahun), yaitu
golongan yang tidak mampu lagi bekerja dalam lapangan produksi.
Macam Macam Piramida Penduduk
Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin, karakteristik penduduk suatu negara atau wilayah dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Expansive
2. Constrictive
3. Stationary
Expansive:
Jika sebagian besar penduduk berada dalam
kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat pada negara-negara atau wilayah
yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian tinggi. Tipe ini umumnya terdapat
pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat dari
masih tingginya tinggkat kelahiran dan sudah mulai menurunnya tingkat kematian.
Constrictive:
Jika penduduk yang berada dalam kolompok umur
termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat pada negara-negara atau wilayah
dimana tingkat kelahiran turun dengan cepat dan tingkat kematiannya rendah.
Stationary:
Jika banyaknya penduduk yang berada dalam tiap
kelompok umur hampir sama jumlahnya, kecuali pada kelompok umur tertentu,
misalnya pada umur tua. Tipe ini terdapat pada negara-negara atau wilayah yang
mempunyai tingkat kelahiran dan kematian rendah.
Selain berguna untuk mengetahui maju mundurnya jumlah penduduk, piramida penduduk juga berfungsi untuk mengetahui perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan (jumlah tenaga kerja tersedia), golongan tenaga produktif (muda, dewasa, jompo).
3. Pengelompokan
penduduk berguna untuk tujuan-tujuan sbb:
Untuk
mengetahui “Human Resources” yang ada, baik menurut umur maupun jenis kelamin.Indonesia
adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat padat, kira-kira terdapat
232,516.8 juta jiwa lebih penduduk di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang
sangat besar, Indonesia memliki potensi SDM yang sangat besar dari segi
kuantitas, lalu bagaimana kualitas SDM indonesia di mata dunia.
Menurut data dari Human Development Indeks,
Indonesia berada pada peringkat 108 di dunia dari segi Kualitas SDM. Mari kita
liat dari kualitas baca tulis penduduk Indonesia ;
Baca Tulis
definisi: usia 15 dan lebih dan dapat membaca
dan menulis
total populasi: 87,9%
laki-laki: 92,5%
perempuan: 83,4% (2005 est)
Pendidikan tidak gratis, namun adalah wajib
bagi anak-anak sampai kelas 9. Meskipun sekitar 92% dari anak yang memenuhi
syarat terdaftar di sekolah dasar, persentase yang jauh lebih kecil hadir penuh
waktu. Sekitar 44% dari sekunder anak usia sekolah bersekolah SMP, dan beberapa
orang lain dari kelompok usia ini menghadiri sekolah kejuruan. Berikut daftar
tingkat pendidikan yang diterbitkan oleh BPS pada tahun 2010 ;
1.
Tidak/Belum Pernah Sekolah 19,861,216
2.
Tidak/Belum Tamat SD
41,451,552
3.
SD/MI/Sederajat
65,661,314
4.
SLTP/MTs/Sederajat
36,304,128
5.
SLTA/MA/Sederajat
36,375,380
6.
SM
Kejuruan
4,075,007
7.
Diploma I/II
1,587,367
8.
Diploma III
2,478,420
9.
Diploma IV/Universitas
6,653,101
10. S2/S3
512,022
11. Tidak
Terjawab
3,117
Jumlah
214,962,624
a)
Untuk penentuan kebijakan yang berkaitan
dengan aspek-aspek kependudukan.
b)
Untuk membandingkan keadaan kependudukan di
suatu wilayah dengan keadaan kependudukan di wilayah yang lainnya.
c)
Melalui penggambaran piramida penduduk, akan
dapat diketahui “proses demografi” yang telah terjadi pada penduduk tersebut.
DAFTAR
ISI
4. Salut
Muhidin.2010. INDONESIA DATA DEMOGRAFI
Tantangan dan Peluang di Menganalisis Kematian Dewasa (Makalah). Australia:
The University of Queensland. (Makalah ini disampaikan kepada Komite Ilmiah
Penduduk Asosiasi Asia (APA) untuk khusus sesi tentang "Kekuatan dan
Kelemahan Data Demografi Asia" (Sesi No 63) pada 2010 Rapat Population
Association of America (PAA), di Dallas-Texas, 15-17 April 2010) Online (Terjemahan)
5. http://amirbuton.wordpress.com/2010/08/17/jumlah-penduduk-hasil-sensus-penduduk-tahun-2010.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B. Rumusan
masalah
BAB
II PERMASALAHAN
A. KELAHIRAN (FERTILITAS)
B.
KEMATIAN (MORTALITAS)
C. KOMPOSISI
PENDUDUK
BAB
III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat disimpulkan
bahwa ukuran-ukuran demografi meliputi antara alin : jumlah
bilangan absolute,rasio dan rate.dengan adanya ukuran-ukuran tersebut akan
mempermudah untuk menghitung jumlah penduduk di suatu negara contoh : jenis
kelamin.jenis kelamin menurut umur,jenis kelamin menurut kelahiran,beban
tanggungan,dan kepadatan penduduk.dengan adanya morbiditas dapat dihitung
tingkat kesakaitan masyarakat.dengan mortalitas dapat diketahui jumlah kematian
rakyat dalam suatu negara.sedangkan jumlah keselamatan dapat diketahui dari
fertilitas
B.
SARAN
Hendaknya Pemerintah
ikut bertanggung jawab atas bertambahnya penduduk yang relatif cepat.Begitu
pula membatasi kelahiran untuk meminimalisir keadaan yang sering terjadi
diantaranya kematian ibu atau bayi saat proses melahirkan.Berikan
masukan-masukan dan dorongan pentingnya memelihara kesehatan dan bekerja sama
antara masyarakat dan pemerintah
Trmksh atas mklhny dan sngt membntu sy dlm mnylesaikan studi
BalasHapus